Jokowi: Saya Marah Tadi Siang Tertular Pak Ahok
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tertular virus marah-marahnya Wakil Gubernurnya, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.
Penulis: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAkARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengaku tertular virus marah-marahnya Wakil Gubernurnya, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Jokowi mengaku, virus marah tersebut ia lampiaskan pada Jumat (18/10/2013) siang saat sidak ke kantor Wali Kota Jakarta Timur.
Meski mengaku tertular virus marah-marah, Jokowi tetap tersenyum dalam acara Setahun Jokowi-Ahok yang digelar di Monas, Jakarta, Jumat malam.
Jokowi awalnya ditanya kemana blusukan pertamakali saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jokowi lalu menyebut ke Pademangan, yakni meninjau sebuah sungai kecil namun penuh sampah. "Setelah ke sana, sungainya bersih. Tapi empat hari lalu saya cek ke sana, sampahnya penuh lagi," ujar Jokowi sambil tertawa.
Oleh presenter, Ahok ditanya hobi marah-marahnya dimulai kapan. Dengan tersenyum, Ahok dengan polos mengatakan marahnya di kantor Wagub.
Jokowi pun menimpali. "Kalau saya baru tadi siang ketularan (marah-marah)," ujar Jokowi sambil tertawa.
Ahok pun balas menimpali. "Nah ini, ketularan jeleknya (marah-marah)," sambil tertawa bersama Jokowi.
Kemarahan Jokowi memuncak saat mengunjungi Kantor Wali Kota Jakarta Timur Jumat siang.
Kejadian bermula saat Jokowi datang ke kantor itu sekitar pukul 12.45 WIB. Jokowi, ditemani Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto, langsung meninjau loket pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di lantai dasar. Di sana, Jokowi bertanya kepada petugas loket tentang bagaimana jika warga ingin mengurus tanda daftar perusahaan.
"Kalau saya misalnya masyarakat, saya gimana nih, datang terus ngapain?" tanya Jokowi. "Ngurusnya di sini Pak, terus diverifikasi di atas Pak, di Kepala Suku Dinasnya," jawab petugas.
Usai mendapat sedikit penjelasan, Jokowi pun melangkahkan kakinya ke lantai yang dimaksud sang petugas loket. Sempat terjadi perdebatan antara PNS Wali Kota Jakarta Timur yang hadir, apakah lantai yang dimaksud adalah lantai tiga atau lantai empat.
Usai dipastikan bahwa urusan itu ada di lantai tiga, Jokowi pun beranjak pergi. Rupanya, di lantai yang dimaksud suasana tampak sepi. Hanya tampak sekitar enam atau tujuh orang PNS yang tersebar di ruangan luas itu.
Satu orang di antaranya tampak tengah bermain game di komputer. Namun, Jokowi tak melihatnya. Dia fokus ke meja yang semula dituju.
Di meja yang berada di kanan ruangan, Jokowi tak mendapati seorang pun berada di sana. Meja Kasudin KUKMP Jakarta Timur Johan Afandi tampak sepi. Chusnul Chotimah, Kepala PTSP yang turut mendampingi sang Gubernur, tampak gelisah. Ia menginstruksikan anak buahnya untuk memanggil, baik sang Kasudin maupun staf lainnya.
"Cepat panggil orang-orang ini semuanya," ujar Chusnul. "Ini komputer kok enggak nyala, password-nya apa ini, ayo dong cepat-cepat," ujar Chusnul terlihat panik menginstruksikan anak buah yang tampak sibuk.
Di antara kerumunan PNS yang ada di ruangan itu, salah seorang PNS tampak menelepon orang yang seharusnya berada di meja tersebut. "Cepetan naik ke atas, Pak Jokowi datang," ujarnya dengan nada pelan.
Bernada setengah berbisik, Jokowi berpesan kepada salah satu stafnya. "Mas, catat nama orang-orang ini," ujar Jokowi.
Sekitar lima menit menunggu, orang yang dimaksud tak kunjung datang. Jokowi yang masih memegang sebundel data TDP beranjak pergi tanpa mengatakan sesuatu apa pun. Sebundel data itu dilemparkan begitu saja ke salah satu meja di ruangan itu hingga menimbulkan bunyi keras, brakk!
Semua orang yang ada di dalam ruangan pun tak bersuara melihat Jokowi marah. Seusai melempar sebundel data, Jokowi didampingi beberapa ajudannya berjalan cepat meninggalkan ruangan. Tak ada salam perpisahan dengan PNS di Kantor Wali Kota tersebut, Jokowi langsung berjalan ke mobil dinasnya dan masuk sambil membanting pintu mobilnya.
Para PNS hanya bisa melongo atas perilaku sang Gubernur yang lain dari biasa. "Ya ampun, buka kaca aja enggak," ujar salah satu PNS yang melihat aksi Jokowi tersebut.