Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalanan di Pasar Gembrong Kembali di Penuhi PKL

Akibatnya, kawasan tersebut kembali semrawut karena keberadaan lapak maupun motor pedagang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jalanan di Pasar Gembrong Kembali di Penuhi PKL
KOMPAS images/VITALIS YOGI TRISNA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ratusan pedagang kaki lima (PKL) kawasan Gembrong, Cipinang Besar Utara, Jatinegara, yang telah direlokasi ke beberapa pasar tradisional di Jakarta Timur, kembali memenuhi trotoar di Jl Basuki Rachmat.

Akibatnya, kawasan tersebut kembali semrawut karena keberadaan lapak maupun motor pedagang dan pengunjung yang berjejal di sepanjang jalan tersebut.

Anehnya, Walikota Jakarta Timur, HR Krisdianto, seolah memberikan sinyal PKL boleh berjualan, asalkan bisa tertib dan tidak memicu terjadinya kemacetan lalulintas. Jika membuat kumuh dan semrawut, pihaknya berjanji akan menertibkan kembali.

"Untuk sementara mereka bisa berjualan asalkan bisa menjaga kebersihan, tertib dan teratur. Ini sambil kita mencari solusi yang tepat," katanya, Sabtu (2/11/2013).

Alasannya, saat ini Pasar Gembrong Baru, sudah tidak bisa lagi menampung PKL, karena sudah penuh sehingga PKL diberikan kesempatan berjualan di trotoar jalan. Namun ia meminta agar pedagang tahu diri, mengingat lahan yang ditempatinya sangat sempit. Sehingga harus bisa menjaga ketertiban dan tak menimbulkan kemacetan lalulintas.

Sementara, Kasie Operasi Satpol PP Jakarta Timur, Luasman Manihuruk, mengatakan, akan menertibkan kembali pedagang kaki lima yang menempati trotoar dan badan jalan. Termasuk menertibkan kendaraan yang parkir di pinggir jalan. Terlebih, pihaknya telah mendengar kabar Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, telah melintas di kawasan tersebut.

"Hari Senin kami koordinasi dengan unit-unit terkait untuk penertiban. Baik dengan Satgas Pol PP Kecamatan Jatinegara, Sudin Perhubungan maupun kepolisian. Saya juga mendengar kalau Pak Gubernur baru melintas dari situ tadi," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Dalam catatannya, saat ini jumlah PKL mainan anak-anak di tempat tersebut sebanyak 200-an pedagang. Sedangkan untuk pedagang karpet dan permadani sekitar 110 pedagang.

"Pedagang karpet juga sebenarnya sudah direlokasi ke Pasar Buaran, Klender. Namun mereka menolak alasannya jauh dan di sana tidak laku. Ini alasan klasik yang harus dibenahi." tandasnya. (bj/pro)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas