Kesaksian Penjaga Pintu Pelintasan Sebelum Kejadian
Di Stasiun Pondok Betung pun demikian, sejak hari Jumat lalu (06/12), Pamuji menggantikan sang penjaga pintu yang berhalangan.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Pamuji (48) sehari-harinya adalah petugas perawat jalur kereta. Bila ada salah seorang petugas penjaga pintu perlintasan berhalangan, maka Pamuji akan menggantikan sang penjaga palang pintu. Di Stasiun Pondok Betung pun demikian, sejak hari Jumat lalu (06/12), Pamuji menggantikan sang penjaga pintu yang berhalangan.
Ditemui TRIBUNnews.com di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Pamuji mengaku sudah lebih dari sepuluh tahun menggantikan para petugas penjaga pintu perlintasan yang berhalangan. Sejumlah pintu perlintasan di jalur Tanah Abang - Serpong pun sempat ia jajal.
Terakhir, Pamuji menjaga pintu perlintasan Pondok Betung, lokasi tabrakan antara KRL jurusan Serpong - Tanah Abang bernomor 1131 dengan truk tangki milik Pertamina.
Walaupun cuma pengganti, Pamuji mengaku paham atas tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kata dia sekitar dua menit sebelum kereta melintas ia sebagai penjaga palang pintu akan diberitahu. Setelahnya ia lalu mengaktifkan sirine penanda kereta akan melintas, lalu menurunkan palang pintu untuk menahan laju kendaraan.
Dalam waktu sekitar dua menit itu ia punya kesempatan untuk mensterilkan jalur. Mulai dari menggunakan pengeras suara untuk mengingatkan pengendara, hingga mendekati langsung sang sopir maupun pemotor.
Namun di pintu perlintasan itu banyak pengendara yang nekad menerobos. Salah satu kendaraan yang menerobos kata Pamuji adalah truk milik pertamina bernomor Polisi B9265SEH yang dikemudikan Chosimin (44) dan Mudjiono (44).
Pamuji mengatakan ia sempat kaget ada truk besar berhasil lolos dari palang pintu. Ia sempat meminta truk itu untuk berhenti, namun truk itu sudah masuk terlalu jauh. Pamuji bahkan sempat berlari mendekati sang supir dan menginstruksikan Chosimin agar truk itu terus melaju.
Namun usahanya sia-siap, KRL dengan kecepatan sekitar 70 kilometer itu keburu menghajar KRL bernomor 1131 itu.