Jokowi Imbau Warga Abaikan Pesan Berantai Tidak Resmi
Joko Widodo mengimbau kepada warga Jakarta untuk tidak mempercayai pesan berantai
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengimbau kepada warga Jakarta untuk tidak mempercayai pesan berantai bukan dari institusi resmi terkait informasi mengenai banjir Jakarta.
"Percaya saja pada institusi yang resmi," ujar Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Sebab, akhir-akhir ini sering beredar pesan berantai yang mengabarkan berita bohong alias hoax, bahwa Jakarta terancam banjir besar, atau mengenai volume air di pintu air Katulampa yang terlalu besar, yang dapat menenggelamkan Jakarta.
Bahkan, nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun 'dicatut' oleh orang tidak bertanggung jawab, yang menyebarkan bahwa Basuki atau Ahok membuka tanggul kali Ciliwung sehingga menyebabkan Jakarta banjir besar.
Jokowi juga meminta agar pesan-pesan berantai yang tidak resmi tersebut berhenti. Sebab membuat resah masyarakat, apalagi korban bencana banjir.
"Kasihan kan korban bencana banjir kalau dapat pesan tidak benar itu. Kami juga bagaimana caranya mengendalikan informasi yang bohong seperti itu," kata Jokowi.