Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelenteng Sin Tek Bio Saksi Bisu Pesatnya Pembangunan Pasar Baru

Saat memasuki areal pertokoan di kiri kanan di depan toko sejumlah pedagang kaki lima menjajakan barang dagangannya bersaing dengan toko-toko

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Kelenteng Sin Tek Bio Saksi Bisu Pesatnya Pembangunan Pasar Baru
TRIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI
Kelenteng Sin Tek Bio dikepung banyak bangunan tinggi menjulang di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Apa yang terpikir saat anda mendengar Pasar Baru yang terletak di Jakarta Pusat? Tentu pemandangan toko-toko dan pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai jenis pakaian, kain, sepatu, serta pernak-pernik.

Suatu sore di sepanjang Jalan Pasar Baru, sebuah gerbang tinggi bercat kuning dengan hiasan genting di atasnya membuat kental nuansa pemukiman orang-orang China. Saat memasuki areal pertokoan di kiri kanan di depan toko sejumlah pedagang kaki lima menjajakan barang dagangannya bersaing dengan toko-toko.

Bangunan-bangunan bergaya arsitek khas negeri tirai bambu masih terlihat meskipun lokasi tersebut sebagian besar merupakan komplek pertokoan. Apalagi pada hari imlek, toko-toko menghiasinya dengan pernak-pernik didominasi warna merah seperti lampion dan sebagainya.

Orang-orang terlihat lalu lalang dan terkadang langkah kaki pun harus terhambat karena banyak warga yang melakukan jual beli di samping kiri dan kanan jalan.

Sebuah jalan kecil yang terlihat becek kemudian sebuah plang kecil menjadi sebuah petunjuk dengan tulisan berwana merah Yayasan Wihara Dharma Jaya (Sin Tek Bio) Anno 1698 Batavia dengan sebuah tanda panah di bawahnya.

Kemudian mencoba mengikuti petunjuk tersebut dengan memasuki sebuah gang sempit dengan kanan kirinya pedagang yang menjajakan makanan. Sebuah bangunan bergaya kelenteng, kemudian mencoba didekati dan ternyata sebuah kedai Bakmi, kemudian berbelok ke kanan menyusuri gang yang semakin sempit dan berbelok-belok seolah tidak ada jalan keluar. Langkah kembali terhenti ada genangan air setinggi mata kaki orang dewasa.

Mencoba bertanya kepada seorang warga yang sedang duduk seorang diri menanyakan wiharanya sebelah mana. Warga menunjukan jalan lain sehingga harus ke luar kembali ke Jalan Pasar Baru, karena gang tidak bisa dilalui akibat genangan air.

Berita Rekomendasi

Kembali kesulitan mencarinya sebuah tulisan Yayasan Wihara Dharma Jaya kembali terlihat di belakang pedagang kaki lima yang menutupi tulisan tersebut seakan tidak ada gang sama sekali. Kemudian kembali masuk ke gang sampai akhirnya sampailah ke sebuah klenteng di mana sebuah tungku pembakaran yang menjulang tinggi terlihat di ujung gang dengan pagar besi di depannya.

Iya, itu lah keleteng Sin Tek Bio yang berdiri tahun 1968 yang menjadi saksi perkembangan Pasar Baru sampai menjadi komplek pertokoan seperti saat ini.

Bertemu dengan pengurusnya bernama Santoso Witoyo yang sudah mengelola kelenteng tersebut dari tahun 1981.

"Kelenteng ini berdiri masih belum seperti ini, belum ada pasar sayur, dulu ini masih lapangan dan Tribunnews, Jumat (31/1/2014).

Belakangan wilayah tempat berdirinya bangunan yang berdiri di atas tanah seluas 500 meter persegi tersebut berkembang dan menjadi pasar sayur.


"Tata kota kurang menjadi perhatian sehingga jalan menjadi sempit seperti sekarang," ucapnya.

Meskipun kelenteng tersebut berada di tengah-tengah gedung tinggi dan tidak terlihat dari luar, tetapi umatnya banyak dan berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, bahkan dari mancanegara. Sehingga pada hari besar banyak umat yang datang dari luar kota bahkan luar negeri, termasuk saat malam imlek.

"Malam itu ada yang datang dari Taiwan, Australia, Belanda, RRC, Bangkok juga ada," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas