Diburu Polisi Karyawan yang Diduga Pembunuh Pengusaha Katering
Polisi masih melakukan penyidikan atas tewasnya janda pengusaha katering Adhika Putri Utomo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi masih melakukan penyidikan atas tewasnya janda pengusaha katering Adhika Putri Utomo (30), yang ditemukan bersimbah darah di kamar rumahnya di Jalan Tanah Tinggi 1 Gang V No.185, RT 11 RW 6, Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (3/2) sore.
Adhika tewas dengan 16 luka tusukan di kepala serta bekas jeratan di lehernya. Dari hasil penyelidikan polisi, kini dugaan pelaku pembunuhan mengerucut ke satu nama yakni DS, karyawan korban. DS diketahui baru bekerja 10 hari di usaha katering korban.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan, saat ini penyidik memburu DS ke sejumlah lokasi yang diduga dijadika tempat persembunyiannya.
Menurut Rikwanto DS menghilang setelah korban ditemukan tewas bersimbah darah di kamar rumahnya.
"Karenanya diduga pelakunya adalah dia, karyawan korban yang baru bekerja sepuluh hari," katanya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (4/2/2014).
Rikwanto menerangkan, diduga kuat DS bekerja dengan korban hanya sebagai modus saja atau berpura-pura untuk melakukan perampokan terhadap korban atau menguasai harta bendanya.
"Kuat dugaan melamar pekerjaan untuk merampok atau menguasai harta bendanya," kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, sejumlah perhiasan korban dan dua unit HP milik korban hilang. Selain itu, polisi menemukan 1 buah palu yang diduga digunakan untuk memukul korban. Sebuah selendang yang ddiga digunakan untuk melilit leher korban juga ditemukan di lokasi kejadian.
Saat korban ditemukan, kondisi rumah sepi. Ketiga karyawannya memang berada di rumah, namun 2 orang karyawan sempat pergi dan hanya DS yang ada di sana bersama korban.
Selain itu kata Rikwanto diduga juga DS pernah melakukan hal yang sama di tempat lain yaitu di wilayah Jakarta Timur yakni mencuri harta benda majikannya.
Namun untuk hal tersebut, katanya, masih perlu diselidiki lebih jauh oleh pihak kepolisian. "Perlu penyelidikan lebih dalam untuk memastikan dugaan itu," katanya.(bum)