Penyebab Pedagang Pasar Tradisional Sulit Direlokasi
Selain tak melibatkan dialog dengan pedagang setempat, relokasi pasar tradisional seringkali dipindah ke tempat yang cukup jauh
Penulis: Danang Setiaji Prabowo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain tak melibatkan dialog dengan pedagang setempat, relokasi pasar tradisional seringkali dipindah ke tempat yang cukup jauh dari lokasi awal pasar tersebut.
Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Tino Rahardian, mencontohkan konflik relokasi pasar yang terjadi belakangan ini. Pihaknya pernah memberikan advokasi pada pedagang Pasar Pleret, yang direlokasi cukup jauh oleh Pemda setempat.
"Kami berikan advokasi pada pedagang Pasar Pleret yang direlokasi sekitar lima sampai 10 kilometer dari lokasi pasar lama. Itu lokasinya ditengah sawah, tidak ada angkot dan pemukiman sama sekali. Proses diskusi relokasi hanya stempel forum, tak melibatkan pihak pengelola, Pemda, dan pedagang," kata Tino di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2014).
Ia kemudian mencontohkan relokasi dan pembinaan pasar tradisional yang baik, seperti penataan pasar tradisional di Tanah Abang dan Pasar Minggu.
"Pasar Tanah Abang digusur, tapi masih ditempat tersebut. Pasar Minggu, (pedagang) diluar disuruh masuk kedalam. Lagipula dalam dana APBD, ada alokasi untuk pembinaan pasar tradisional," tukasnya.