Sering Banjir, TPU Tanah Kusir Jadi Arena Pemancingan
Kerap tergenangnya TPU Tanah Kusir Utara, membuat sebagian warga setempat memanfaatkan momen tersebut.
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Wartakota, Dwi Rizki
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerap tergenangnya TPU Tanah Kusir Utara, tepatnya pada Unit Kristen Blok A dan seluruh Unit Budha membuat sebagian warga setempat memanfaatkan momen tersebut.
Tidak kunjung surutnya genangan air dan banyaknya ikan dari limpasan Sungai Pesanggrahan membuat banyak warga memancing di lokasi.
Iman (45), salah satunya. Ditemani beberapa orang tetangganya, warga RT 10/12 Kebayoran Lama itu mengaku sudah memancing ikan sejak dua bulan lalu. Karena, ungkapnya, limpasan air pesanggrahan yang memenuhi beberapa area pemakaman hingga setinggi sekira 40 sentimeter itu membawa berbagai jenis ikan ke area pemakaman.
"Ikannya banyak, macam-macam, ada lele, jaer (mujair-red) patin ukurannya gede-gede, bisa sekilo satu. Sapu-sapu juga ada, tapi kalau dapat ya langsung kita buang," jelasnya tertawa terbahak.
WARTA KOTA yang meluangkan waktu sejenak pada Kamis (06/02/2014) melihat satu per satu warga mulai datang bersusulan dan menempati kakap-lapak pancing dadakan berupa nisan makam. Mirip seperti pada arena pemancingan, beberapa warga mulai menyiapkan alat pancing dan meracik umpan bersiap untuk memancing.
Walaupun hanya berupa kubangan berukuran seluas 50 meter persegi, para pemancing liar terlihat menikmati dan serius menjaring ikan pada hari yang semakin terik. Sekira satu jam WARTA KOTA duduk memperhatikan pemancing, tidak sedikit warga yang teriak kegirangan senang dan jeritan penyesalan karena gagal mengangkat ikan.
Bergeser sedikit dari Unit Kristen, lokasi pemancingan dadakan akibat limpasan Sungai Peaanggrahan ternyata dapat ditemukan dosa Unit Budha. Pada lokasi yang hanya berjarak sekitar 300 meter sebelah barat dari Unit Kristen, para pemancing terlihat diam mengobrol tenang.
Walau kubangan berukuran sekira 100 meter persegi ini sudah ada sejak setengah tahun belakangan, ikan di lokasi ini tidaklah sebanyak pada lokasi pemancingan pertama.
Mardi (42) warga setempat mengatakan kalau sedikitnya ikan pada lokasi tersebut dikarenakan banyaknya rerumputan dan mulai tertutup lumpurnya saluran air pembuangan yang menuju Sungai Pesanggrahan.
Alhasil, hanya ikan-ikan sisa limpasan dari Unit Kristen saja yang kemudian masuk dan terperangkap saat lokasi seluas sekitar 5000 meter persegi tersebut sudah tergenang seluruhnya.
"Kalau disini lumpurnya banyak, airnya cetek. Kira-kira lumpurnya 40 cm, airnya 20 cm, makanya sedkit ikannya, cuma ada mujair doang," jelasnya sembari menggulung sejumput lumut hijauyang sudah diberikan garam pada empat mata kalinya.
WARTA KOTA yang berada di lokasi pun melihat air masih menggenangi ratusan makam, rumput ilalang pun kian tumbuh subur menghilangkan jejak makam warga budha yang memanjang dan berbentuk gundukan besar pada bagian tengah tanahnya.
Beberapa di antaranya pun tertutup lumpur ataupun ambles masuk dalam kubangan air keruh berwarna coklat yang tergenang.