Berkali-kali DPRD DKI Ingatkan Ahok Agar Sejuk Berkomentar
pernyataan Ahok yang ingin mengganti Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto berbuntut panjang. Taufik dinilai bersih
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ashraf Ali mengatakan, sebaiknya Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama lebih mengontrol diri sebelum mengeluarkan penilaian terhadap kinerja anak buahnya.
Hal itu disampaikannya menyusul pernyataan Basuki yang ingin mengganti Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudi Mulyanto terkait adanya dugaan kecurangan dalam proses seleksi terbuka lelang jabatan kepala sekolah.
"Berkali-kali saya minta agar Basuki Tjahaja Purnama ini jika mengeluarkan pandangan, bisa mengeluarkan kesejukan. Kalau tidak berdasar data dan fakta, sebaiknya dibicarakan dulu di internal sebelum mengeluarkan statement," kata Ashraf saat dihubungi pada Sabtu (8/2/2014).
Ashraf menilai, jika melihat dari persentase kelulusan pelajar DKI pada ujian nasional tahun lalu, baik di tingkat SD, SMP, hingga SMA, kinerja Taufik tergolong memuaskan.
"Saya lihat secara langsung Pak Taufik memberikan kontribusi dengan Dinas Pendidikan. Isu Pak Taufik selama ini tidak benar, tinggal kinerjanya yang harus terus ditingkatkan," saran Ashraf. Kendati demikian, lanjutnya, jika memang Taufik bersalah, Basuki harus ikut bertanggung jawab.
Menurutnya, sebagai bawahan, Taufik tentu menjalankan perintah sesuai arahan atasannya, dalam hal ini Basuki. "Kalau Pak Taufik dinilai gagal, itu juga kegagalan Ahok sebagai pimpinan karena salah memberikan perintah. Jangan mau anak buahnya salah mulu, tapi pimpinannya bersih sendiri," ujar Ashraf.
Sebelumnya, Basuki mengaku telah memegang bukti adanya praktik kecurangan dalam proses seleksi terbuka lelang jabatan kepala sekolah. Namun, ia belum bisa memastikan apakah Taufik harus bertanggung jawab terkait masalah tersebut.
"Kita tahan dulu, tunggu putusan Pak Gubernur. Kalau Pak Gubernur setuju, kita ganti karena yang tanda tangan kan bukan saya," kata Basuki beberapa waktu lalu.