Ahok: Kalau Mau Lebih Jagoan, Kamu Stop Sepeda Motor dan Taksi
Wakil Gubernur DKI Jakarta tampak kesal setelah mengetahui ada oknum sopir angkutan kota KWK yang merusak BKTB
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tampak kesal setelah mengetahui ada oknum sopir angkutan kota Koperasi Wahana Kalpika yang merusak bus kota terintegrasi busway (BKTB).
Basuki mengatakan, kelas BKTB berbeda dari angkutan umum lain karena BKTB menyasar warga kelas menengah ke atas. Menurut Basuki, sopir-sopir angkot KWK yang berunjuk rasa di Balaikota Jakarta hari ini harus mendapat edukasi terlebih dahulu.
"Saya usul sama dia (sopir), kalau mau lebih jagoan, kamu stop semua motor dan taksi, supaya semua orang terpaksa naik angkot kamu. Lumayan jadi ramai," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Basuki mengatakan, orang-orang yang telah merusak fasilitas umum dan menganiaya awak bus itu harus ditindak secara hukum. Ia telah menginstruksikan kepada asisten pribadinya untuk mengambil gambar orang-orang yang merusak BKTB tersebut dan menuntutnya secara hukum.
Basuki mengimbau agar aksi protes dilakukan dengan cara baik-baik tanpa merusak fasilitas yang ada. Peristiwa ini mengingatkannya pada sopir metromini yang juga pernah bertindak anarkistis beberapa waktu lalu. Padahal, Pemprov DKI telah melakukan sosialisasi berulang kali, tetapi tidak digubris oleh para sopir.
"Dia (sopir) sendiri belum tentu SIM-nya beres. Cabut saja izin trayeknya dan dilaporkan ke polisi, ini sudah keterlaluan," kata Basuki.
Beberapa sopir KWK memprotes pengoperasian BKTB. Mereka mengecam Gubernur DKI Joko Widodo, yang tetap mengoperasikan bus dengan rute yang sama dengan trayek angkot tersebut. Mereka juga menilai Jokowi tidak mendukung rakyat kecil.
Sepulang dari unjuk rasa di Balaikota, rombongan pengunjuk rasa itu mencegat BKTB di kawasan Museum Fatahillah, Jakarta Barat. Mereka memaksa penumpang bus untuk turun. Massa juga merusak tiga bus di tiga tempat berbeda di Penjaringan, Jakarta Utara.