Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tarif 'Cabe-cabean' Perawan Rp 20 Juta

Sedangkan Sasya hanya bisa sampai pukul 17.00, di mana orangtuanya mengharuskan Sasya sudah pulang

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tarif 'Cabe-cabean' Perawan Rp 20 Juta
google

Makanya, banyak 'cabe' tertarik, termasuk Dini. Tapi Chito sering bergonta-ganti 'cabe'. "Saya sudah lupa ada berapa 'cabe' yang pernah sama saya. Banyak banget," kata Kemplang sambil garuk-garuk kepala, Sabtu (29/3) sore.

Sore itu Chito nongkrong di Taman Semanan Indah, Kalideres, Jakarta Barat. Di situ juga tempat nongkrong 'cabe-cabean'. Makanya sore itu ada sederet anak motor lain yang nongkrong. Begitu juga 'cabe-cabean', sibuk berputar-putar naik motor minta digoda.

Setelah lama hubungan antara Chito dan Dini berakhir, tiba-tiba Dini menghubungi Chito tiga bulan lalu. Dini meminta Chito memasarkan dirinya. Chito pun mengiyakan. Rupanya sejak tak berhubungan lagi dengan Chito, Dini menjajakan sendiri.

Imbalan untuk Chito tak besar. Setiap habis disewa Dini cuma mengajak Chito nongkrong, dibelikan minuman keras dan makanan lain. "Paling dia habiskan Rp 100.000 untuk saya," ucap Kemplang kepada Warta Kota.

Sementara Sasya, menurut Chito dikenalnya di sebuah pusat perbelanjaan dua bulan lalu. Kemudian keduanya sering saling kontak dan jalan bareng. Tapi baru tiga minggu lalu Sasya meminta Chito menjual kegadisanya.

Chito mengaku, menjual Dini lebih mudah ketimbang menjual Sasya. "Kalau Sasya harus bos-bos soalnya. Saya belum punya kenalan bos. Kalau Mas punya bos mau, kabari saja. Atau tawarin saja sekalian, naikan tarifnya. Nanti kelebihannya untuk Mas," kata Chito kepada Warta Kota.

Di bisnis 'cabe' yangmasih gadis ini agak berbeda ketimbang yang sudah tidak gadis. Ada istilah `dioper' di bisnis 'cabe' gadis. Dioper itu seperti dijual oleh pihak ketiga atau pihak lain. Jadi yang menjual adalah temannya Chito.

Berita Rekomendasi

Makanya tidak heran kalau tarifnya semakin mahal. Belum lagi ada istilah `uang berisik'. Uang berisik ini diberikan konsumen ke penjual terakhir. Besaranya beragam, tergantung kesepakatan antara Rp 500.000 sampai Rp 2 juta.

Di Jakarta pasaran 'cabe' gadis paling mahal Rp 30 juta, adanya di Kemayoran, Jakarta Pusat. Tapi di CNI, Kembangan, Jakarta Barat, harga cabe gadis cuma Rp 10 juta-Rp 15 juta. "Makanya nanti Sasya mau coba saya tawarkan di Kemayoran. Bisa lebih tinggi di sana," kata Kemplang. (ote/dwi)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas