Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Karena Trauma, RN Memilih Menjadi Lesbian

Ia kemudian lebih tertarik kepada kaum wanita karena semenjak ia kecil, ia sudah tahu ayahnya yang kerap berselingkuh

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Karena Trauma, RN  Memilih Menjadi Lesbian
ist
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM -- Di sebuah cafe di Jalan Kali Besar, Kawasan Kota Tua, semakin malam, musik berbagai genre terus berdentum keras. Di beberapa meja, para kaum lesbian terlihat santai mengobrol dan bercanda, sesekali tawa pecah terdengar di sela obrolan mereka.

Perbincangan mereka, tidak jauh dari tema kehidupan mereka sendiri; soal bucthy atau femme yang dianggap menyebalkan atau mereka membicarakan gosip seputar hubungan salah satu rekan mereka dengan pasangannya.

Kepada Warta Kota, para lesbian di sana sebenarnya sadar apa yang dilakukannya merupakan tindakan menyimpang. Mereka kerap menggunakan istilah 'belok' untuk menyebut kalangan mereka sendiri.

RN, misalnya. Ia kemudian lebih tertarik kepada kaum wanita karena semenjak ia kecil, ia sudah tahu ayahnya yang seorang pengusaha kerap berselingkuh dan menyakiti sang ibu.

Papah sama mamah saya pernah berpisah 10 tahun dan saya ikut sama papah. Saya lihat, papah suka sekali main wanita, sementara saya membayangkan mamah yang begitu sakit mendapatkan perlakuan seperti itu. Seakan wanita tidak ada harganya. Saat itu saya ingin melindungi kaum wanita dan lama-kelamaan ketertarikan saya malah sama wanita," jelasnya.

Terlebih dia merasa tidak mendapatkan perhatian dari ayahnya. Maka, ia memilih meninggalkan rumah megah milih ayahnya di daerah Kebonjeruk, dan kini ia tinggal di kos-kosan murah di bilangan Jakarta Barat.

RN sudah siap menanggung resiko apapun, termasuk mendapatkan pandangan miring dari orang-orang. Ia merasa, itulah kehidupannya. Seperti aliran air di sungai, RN mencoba untuk menjalaninya, mengalir sampai di suatu waktu ia tiba dengan sendirinya pada sebuah muara; muara yang akan memberinya pemahaman akan arti hidup yang telah dijalaninya.

Berita Rekomendasi

Devi Rahmawati, Sosiolog dari Universitas Indonesia menjelaskan, berbagai alasan membuat perempuan memiliki kecenderungan seks antar sesama perempuan. "Dari sisi psikologis, mungkin mereka pernah mengalami trauma dengan kaum lelaki," jelas Devi.

Alasan kedua, dari faktor fisik, dalam artian ada komponen otak tak sempurna yang menyebabkan adanya disorientasi seksual.

"Alasan ketiga karena lingkungan, baik untuk bertahan hidup dengan meraup keuntungan dengan menjadi butchy maupun femme maupun karena ingin mengejar hidup yang gaya."

Kepada Warta Kota, para lesbian di sana sebenarnya sadar apa yang dilakukannya merupakan tindakan menyim

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas