Pidato Ilmiah Wamendikbud, Musliar Kasim: Kita Optimis untuk Wujudkan Generasi Emas
Pidato ilmiah dari Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Prof.Dr.Ir.H.Musliar Kasim, MS sangat manarik
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato ilmiah dari Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan Prof.Dr.Ir.H.Musliar Kasim, MS sangat manarik.
Pada acara Dies Natalies Universitas Budi Luhur dan Akademi Sekretaris Budi Luhur ini Prof.Dr.Ir.H.Musliar Kasim yang sebelumnya sempat memangku jabatan Rektor Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat ini menyajikan pidato ilmiah dengan judul "Membangun Generasi Emas 2045".
Musliar Kasim lahir di Padang Ganting, Tanah Datar, 29 April 1958. Guru Besar pertanian dan suami dari Dra. Nasni Yetti ini telah banyak
menorehkan prestasi sejak masa mahasiswa.
Beliau adalah lulusan terbaik di Fakultas Pertanian Universitas Andalas (Unand), Padang, tahun 1983. Setelah tamat S1, ia menjadi pengajar di almamaternya. Selang 10 tahun, Musliar terpilih sebagai Dosen Teladan di Fakultas Pertanian dan Dosen Teladan di Unand.
Sebelum menjadi Rektor Unand, sejumlah jabatan strategis pernah diduduki oleh bapak tiga orang anak ini. Di antaranya, sebagai
Sekretaris Lembaga Penelitian Unand (1994-2000), Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Unand (2000-2002), dan Pembantu Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan Unand (2002-2005).
Alumnus Pascasarjana University of The Philippines di Los Banos ini terpilih sebagai Rektor Unand tahun 2006-2009, menggantikan Prof. Dr. Marlis Rahman. Tahun 2009-2013, ia kembali terpilih menjadi rektor untuk masa jabatan kedua. Namun sebelum menyelesaikan masa jabatannya, potensinya telah dilirik oleh Mendiknas dan diusulkan menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) Kemdiknas.
Atas referensi Kemdiknas pula, kini ia ditunjuk Presiden Presiden Republik Indonesia Keenam (2004-2014) sebagai Wamendikbud bidang Pendidikan sejak 19 Desember 2011 sampai sekarang .
Terobosan-terobosan yang dilakukannya saat menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas memberi inspirasi bagi banyak orang. Ia berhasil membawa Unand menempati rangking 26 dari 100 perguruan tinggi terbaik di ASEAN dan peringkat 8 secara nasional. Maka tidaklah berlebihan bila profesor bidang ilmu pertanian ini ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menempati posisi Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bidang Pendidikan.
Apa yang dikedepankan oleh Prof.Dr.Ir.H.Musliar Kasim, MS, pada Dies Natalies Universitas Budi Luhur ini tentunya sangat menarik jika
dikaitkan dengan tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia sekarang ini, termasuk dunia pendidikan. Intinya, dari pemaparan tersebut,
Generasi Emas adalah generasi yang seimbang antara 'hardskill' dan 'softskill'-nya. Itulah yang diperlukan Bangsa Indonesia.
Wamendiknbud Bidang Pendidikan antara lain menyampaikan sejumlah pemikiran, paparan dan bahasan dari tokoh-tokoh dunia, termasuk
terkait dengan 'Kompetensi Masa Depan', dengan merujuk pada pemikiran Prof. Derek Bo, Profesor Emiritus Harvard University. Kompetensi Masa Depan, mencakup, 1. Kemampuan berkomunikasi, 2. Kemampuan berpikir jernih dan kritis, 3. Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatupermasalahan, 4. Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, 5. Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, 6. Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, 7. Memiliki minat luas dalam kehidupan, 8. Memiliki kesiapan untuk bekerja, 9. Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, 10. Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
"Kita optimis untuk mewujudkan generasi emas tersebut," demikian antara lain disampaikan Prof.Dr.Ir. Musliar Kasim, MS. Wamendikbud
Bidang Pendidikan, menyatakan pertimbangannya.
Pertama, 1.Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil, skala ekonomi yang besar, daya saing meningkat dan indek kesejahteraan terus membaik. 2. Anggaran pendidikan yang sudah dijamin oleh konstitusi (bantuan bagi siswa kurang mampu dan BPRI atau IPS, 3. Bertambahnya jumlah orang terdidik karena kita punya Visi Indonesia yang konkrit dengan 5 K (Ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian). 4. Implementasi kurikulum 2013.4. (tb)