TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penolakan seorang perempuan penumpang KRL Commuter Line memberikan tempat duduk pada ibu hamil menjadi ramai dibicarakan di sosial media.

Eva Chairunissa Manajer Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), selaku operator KRL Commuter Line kepada Tribunnews mengatakan kursi prioritas memang disediakan di setiap gerbong KRL bagi penumpang lansia, ibu hamil maupun kalangan diffable. Namun dalam dalam kondisi padat penumpang kursi-kursi prioritas tentu habis.

"Pengguna prioritas memang sudah kami sediakan kursi, pada saat peak hour kursi itu sudah diisi ibu hamil, manula. Jadi bila petugas melihat ibu hamil belum dapat tempat akan diarahkan ke kursi reguler," kata Eva, Rabu (16/4/2014).

Namun Eva mengatakan, untuk kursi reguler pihaknya bisa memahami kondisi yang berbeda-beda pada setiap penumpang. "Mungkin ada yang perjalanan jauh, capai atau sakit, jadi kalau sudah penuh kami minta pengguna untuk kesadaran masing-masing, kami minta tolong saja," kata Eva.

Eva mengimbau kepada para penumpang KRL untuk saling memahami. "Kalau kursi prioritas penuh, penumpang saling mengerti, kan bisa juga ada keluarganya yang sudah lansia atau hamil akan mengalami hal yang sama," kata Eva Chairunissa.

Seperti diberitakan seorang perempuan muda, yang dinilai tidak simpati terhadap ibu hamil, dikecam di media sosial. Hal ini bermula ketika ia melampiaskan kekesalannya saat seorang ibu hamil memintanya tempat duduknya di kereta api.

"Benci sama ibu-ibu hamil yang tiba-tiba minta duduk. Ya gue tahu lw hamil tapi plis dong berangkat pagi. Ke stasiun yang jauh sekalian biar dapat duduk, gue aja enggak hamil bela-belain berangkat pagi demi dapat tempat duduk. Dasar emang enggak mau susah.. ckckck.. nyusahin orang. kalau enggak mau susah enggak usah kerja bu di rumah saja. mentang-mentang hamil maunya dingertiin terus. Tapi sendirinya enggak mau usaha.. cape dehh," tulis wanita itu yang bertagar #notetomyselfjgnnyusahinorg!!