Warga Ulujami Tanyakan Ganti Rugi
Rencana pembangunan sodetan terkait normalisasi Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, terus menuai pro dan kontra dari warga
Penulis: Catur W Edy
TRIBUNNEWS.COM, PESANGGRAHAN -- Rencana pembangunan sodetan terkait normalisasi Kali Pesanggrahan, Jakarta Selatan, terus menuai pro dan kontra dari warga. Rencananya sodetan itu dimulai dari titik sungai di belakang Gedung PD Pasar Jaya Cipulir hingga belakang Gedung ITC Cipulir. Sodetan itu penjangnya mencapai 200 meter.
"Kalau dibangun sodetan, terus soal pembebasan lahannya gimana? Apa kita jadi dibebasin atau gimana?," tanya Aryo (48), warga RT 09/05 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (12/5).
Dirinya menyayangkan informasi yang terbatas dan keputusan pemerintah daerah yang tidak mengikutsertakan warga dalam proyek normalisasi Kali Pesanggrahan tersebut. Karena, ungkap Aryo, beberapa sudah setuju dan memang berniat akan pindah untuk mencari hunian baru yang lebih nyaman.
"Informasinya masih simpang siur. Tapi, kita terus terang nolak kalau pembebasan lahan dibatalin. Kalau pun harus pindah, catatannya, kalau harga ganti-ruginya masuk ke penawaran warga," jelas Artyo.
Pendapat berbeda justru disampaikan oleh Maryani (53) warga RT 12/03 Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Secara langsung dirinya menyatakan dukungannya atas proyek sodetan Kali Pesanggrahan. Karena, ungkapnya, posisi rumahnya berada persis di samping lahan sisi Kali Pesanggrahan yang berupa kolam-kolam pemancingan dan penuh sampah.
"Memang nggak pernah banjir sampai sini, tapi kondisinya memang kumuh banget. Jadi tempat sampah," kata Maryani.
Sementara, sebelumnya Camat Pesanggrahan, Eko Suryo, mengatakan, pihaknya masih terus sosialisasikan mengenai kelanjutan proyek sodetan, supaya ada win-win solution di kedua pihak. (DWI/WARTA KOTA CETAK)
Topik Menarik Jakarta Hari Ini