Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PT Transportasi Jakarta Bakal Payungi Seluruh Angkutan Ibu Kota

Dengan begitu, semua angkutan umum di Jakarta akan dikelola PT Transportasi Jakarta pada 2015.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in PT Transportasi Jakarta Bakal Payungi Seluruh Angkutan Ibu Kota
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Angkutan Kota (angkot) sedang menunggu penumpang di Terminal bayangan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Selasa (22/4/2014). Pemprov DKI berencana menggunakan sistem upah per bulan kepada sopirr angkutan umum agar dapat terjadwal dan masuk ke terminal. Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Transportasi Jakarta digelar, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memutuskan memberikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada PT Transportasi Jakarta sebesar Rp350 miliar.

Dengan begitu, semua angkutan umum di Jakarta akan dikelola PT Transportasi Jakarta pada 2015. "Rp350 miliar udah diputuskan. Tinggal Pergub sudah langsung setor. Kita pengen perubahan kasih lagi dalam bentuk PSO (public service obligation) tadi," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (20/5).

Ahok menjelaskan bahwa dalam masa transisi tersebut, ada beberapa hal yang akan dilakukan PT Transportasi Jakarta yaitu dengan memberikan PSO kepada masyarakat. Agar tetap terawasi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilih Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar sebagai salah satu komisaris.

Hal ini dikarenakan Akbar sangat mengerti tentang perkembangan bus TransJakarta. "Kalau kita gunakan tahun ini, BLU yang jadi, PSO kira-kira Rp800 miliar. Tapi kalau tahun depan (PT TransJakarta) harusnya lebih besar PSOnya," tuturnya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan alasan mengapa PSO yang dilakukan BLU TransJakarta harus lebih besar dan harganya sesuai dengan bus Kopami dan Kopaja sebesar Rp5.000. Terlebih, dengan pengadaan bus TransJakarta yang lebih banyak dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Karena jumlah busnya lebih banyak. Tapi bisa sama, bus lebih besar, tapi harga tiket disamakan dengan Kopami dan Kopaja Rp5.000. Orang saya kira nggak keberatan TransJakarta Rp5.000 asal tiap 5 menit ada bus dan nyaman. Tapi kalau belum sampai titik itu, nggak boleh. Jumlah bus transportasi umum dan penumpang kan kurang kita," katanya.

Dia mengatakan bahwa segala transportasi umum yang berada di Jakarta akan dikelola oleh PT Transportasi Jakarta. Sehingga, tidak ada lagi para sopir angkutan umum dan bus yang ngetem disembarang tempat. Hal itulah yang menyebabkan kemacetan yang kerap terjadi di Jakarta.

Berita Rekomendasi

Tak hanya itu, Pemprov DKI juga akan menggandeng PT Kereta Api Indonesia dalam memecahkan kemacetan itu. "Jadi tiketing MRT terintegrasi KRL, bus TransJakarta dan transportasi lainnya. Kita juga akan minta bus wisata Jakarta akan menggunakan bus TransJakarta dan akan kami berikan PSO juga," tuturnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas