Pak Ogah Sambut Baik Wacana Dirlantas
Dia membantah hanya mendahulukan orang yang mengasih uang. Namun ia juga memperhatikan kondisi lalu lintas
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ahmad Sabran
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Para pengatur lalu lintas liar, atau biasa disebut 'pak ogah' atau 'polisi cepek' yang meminta uang receh ke pengendara di persimpangan atau putaran balik menyambut baik wacana pembinaan yang diutarakan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Restu M Budyanto.
Salah satu pak Ogah di Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengaku senang. "Kalau kita mau dibina sih senang lah, jadi kita nggak diusir lagi ama satpol dan sama lantas," ujar pria yang enggan menyebut namanya ini, Kamis (5/6/2014).
Dia membantah hanya mendahulukan orang yang mengasih uang. Namun ia juga memperhatikan kondisi lalu lintas. Pria yang menjadi Pak Ogah di Putaran Balik di depan Komplek Asrama Brimob Pasarminggu ini mengatakan, jika tidak diatur bergantian, antrian putaran balik di Pasarminggu malah akan lebih parah.
"Kita juga pernah dikasih tau sama Polisi, ngatur itu gantian, jangan terus-terusan yang mutar balik, jadi memang kita atur, kalau dari arah Pancoran sepi, kita kasih muter balik banyak (kendaraan) tapi kalau dari Pancoran ramai, kita kasih muter sedikit-sedikit," tuturnya.
Ia mengatakan, dirinya hanya mencari uang dengan menjadi Pak Ogah. Jika ditertibkan, ia bingung mencari pekerjaan apa. Seperti diberitakan sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya mengatakan bahwa keberadaan Pak Ogah membantu polisi.
Pasalnya, ada keterbatasan personil yang tidak seimbang dengan titik hambatan lalu lintas. "Harusnya mereka dibina, jadi membantu Petugas, percuma kalau diusir, besok pasti balik lagi," ujar Restu.