Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petualangan Sarjono Mencari Ibu Kandung Berakhir di Polsek Pademangan

Meski bukan bertemu dengan ibu kandungnya, namun Sarjono mengaku senang bisa kembali dipelukan Kustinah

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Petualangan Sarjono Mencari Ibu Kandung Berakhir di Polsek Pademangan
Warta Kota/Fitriandi Al Fajri
Sarjono dan Kustinah saat berada di Polsek Pademangan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Petualangan Muhammad Afrizal alias Sarjono (9) bocah yang mencari sosok ibu kandung selama dua bulan (sebelumnya sebulan--Red), akhirnya berakhir. Bocah yang duduk di kelas I SDN 02 Pagi Kampung Rambutan, Jakarta Timur ini telah bertemu dengan ibu tirinya Kustinah (45) di Polsek Pademangan.

Meski bukan bertemu dengan ibu kandungnya, namun Sarjono mengaku senang bisa kembali dipelukan Kustinah. "Iya senang bisa ketemu ibu. Mau main juga sama teman-teman di rumah," kata Sarjono di Polsek Pademangan pada Sabtu (28/6/2014).

Seperti diberitakan Warta Kota pada Sabtu (28/6), Sarjono berkelana mencari ibunya selama dua bulan. Dia pergi berkeliling Jakarta dari rumah kontrakannya di Jalan Tanah Merdeka II RT 05/06 Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Namun ketika melintas di Jalan Pemandangan, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara ia bertemu dengan Jefry selaku ketua RT setempat. Oleh Jefry, ia dibawa ke Polsek Pademangan agar dibantu mencari orangtuanya. Menurut Kustinah, perginya Sarjono dari rumah karena terobsesi yang besar ingin bertemu dengan ibu kandungnya.

Selama ini Sarjono memang kerap menanyakan keberadaan ibu kandungnya. Untuk menghindari kejadian serupa, Kustinah akan lebih mengawasi Sarjono ketika bermain maupun bersekolah. Kustinah menceritakan, Sarjono merupakan anak pertama dari istri kedua almarhum suaminya, Muhammad Afrizal.

Pada tahun 2009, tiba-tiba Afrizal membawa sesosok bayi laki-laki berusia empat tahun ke rumah. Belakangan diketahui nama bayi tersebut sama dengan nama ayahnya, yakni Muhammad Afrizal. Mengingat kala itu suaminya mengidap penyakit paru-paru basah, ia pun tidak menanyakan lebih detil asal-usul sesosok bayi itu.

Tanpa ada pertanyaan, Kustinah mau saja merawat bayi tersebut. Namun sayang, beberapa hari kemudian, Afrizal meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. "Saat suami saya meninggal, saya tidak sempat menanyakan asal-usul Sarjono saat itu. Karena suami saya sakit parah dan tidak lama langsung meninggal," kata Kustinah.

Kustinah melanjutkan, sebetulnya ia terkejut melihat Afrizal membawa sesosok bayi. Sebab selama belasan tahun menikah dan memiliki lima anak, Afrizal tidak pernah mengaku bahwa ia menikah lagi dengan wanita lain. "Saya tidak tahu kalau dia menikah lagi, tapi yang saya tahu pas dia pulang tiba-tiba membawa bayi dan tidak lama kemudian Afrizal meninggal dunia," tutur Kustinah.

Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, akhirnya Kustinah mengganti nama bayi tersebut menjadi Sarjono. Menurut adat istiadat dari keluarganya, tidak baik bila nama seorang anak sama persis dengan ayahnya.

"Karena nasehat dan anjuran ibu saya, akhirnya nama anak ini saya ganti dari Muhammad Afrizal menjadi Sarjono," kata Kustinah sambil menunjukkan akta kelahiran Sarjono.

Sementara itu, Kapolsek Pademangan Kompol Benny Alamsyah mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke SDN 02 Pagi Kampung Rambutan tempat dimana Sarjono bersekolah. Dari sekolah itu, ditemukan data alamat orangtua tiri korban.

Berbekal informasi itu, polisi langsung mengunjungi keluarga korban untuk mempertemukan keduanya sambil mengklarifikasi dokumen pendukung untuk menyatakan bahwa Sarjono adalah keluarga Kustinah. "Saat dokumen berupa akta kelahiran, kartu keluarga, foto korban, lembar bantuan pencarian dan surat nikah dilampirkan. Diketahui, benar bahwa Sarjono merupakan anak tiri dari Kustinah," kata Benny. (Fitriandi Al Fajri)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas