Perampok Bercelurit Tak Berdaya Terjebak di Waralaba
"Saat itu kebetulan banyak warga sedang menunggu waktu sahur sambil menonton TV. Mereka lalu mengepung minimarket untuk menangkap pelaku," kata Ahmad.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Perampok bercelurit yang menyatroni waralaba Alfamart Pondok Duta II di Jalan Raya Pondok Dua, Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok, Rabu (9/7/2014) malam, akhirnya menyerah setelah dikepung puluhan warga. Pelaku bernama Hendi Setiawan (43) alias Rahman warga Cimanggis, Depok.
Hendi sempat terjebak di dalam waralaba yang sudah dikepung warga. Kapolresta Depok, Kombes Ahmad Subarkah menuturkan aksi perampokan yang dilakukan Hendri terjadi tepat Rabu tengah malam saat waralaba Alfamart hendak tutup. Saat itu di dalam masih ada dua karyawan yakni Hanafi (20) dan Risma (19).
Pintu rolling door Alfamart ditutup setengah oleh Hanafi. Ia lalu mengemas barang di rak dan menghitung uang di kasir. Sementara Risma yang juga bersiap pulang merapikan sejumlah barang di rak samping bagian belakang. Saat itulah Hendi masuk ke dalam pintu rolling door setengah terbuka sambil menenteng clurit.
Hendi langsung mengalungkan celurit ke leher Hanafi yang sedang menghitung uang di kasir. Ia meminta Hanafi mengeluarkan semua uang di kasir. "Karena ketakutan karyawan minimarket menyerahkan semua uang yang ada di kasir," kata Ahmad. Diketahui jumlahnya mencapai Rp 340 ribu, hasil penjualan beberapa jam terakhir.
Sementara uang penjualan sejak buka pagi sudah disetor ke supervisor dan disimpan dalam brankas di lantai dua minimarket. Dengan uang Rp 340 ribu di tangan, membuat Hendi tak puas. Lalu Hendi memanfaatkan situasi dengan mencari lebih banyak uang di dalam. Ia menyangka aksinya tidak diketahui orang di luar.
Ia meminta Hanafi menunjukkan brankas penyimpanan uang di lantai dua. Hanafi pun menurut karena diancam celurit. Tanpa sepengetahuan Hendi, karyawan lain yang masih ada di dalam minimarket yakni Risma terus mengamati mereka dengan bersembunyi di balik rak toko. Saat pelaku bersama Hanafi ke tempat penyimpanan brankas, Risma keluar dan berteriak memberitahu warga.
Warga berdatangan satu persatu dan mengepung minimarket. Mendengar teriakan Risma, pelaku yang berada di dalam minimarket panik dan mengurungkan niatkan membongkar brankas. Pelaku mencoba kabur. Tapi warga yang sudah berkerumun di luar, mencoba merangsek masuk mencari pelaku.
"Saat itu kebetulan banyak warga yang sedang menunggu waktu sahur sambil menonton TV. Mereka lalu mengepung minimarket untuk menangkap pelaku," kata Ahmad. Pelaku akhirnya berhasil dibekuk warga dan dihakimi hingga babak belur. Tak lama petugas kepolisian yang melintas mengamankan pelaku.
Kanit Krimum Polresta Depok, AKP Supriyadi mengatakan dari tangan pelaku disita barang bukti berupa uang dari kasir Rp 340 ribu, senjata tajam berupa celurit dan golok serta tas punggung hitam dan topi.
Dari semua peralatannya diketahui pelaku tampaknya sudah berencana untuk merampok. "Karenanya kami masih mengembangkan kasus ini. Untuk sementara pelaku beraksi tunggal. Motifnya mencari uang untuk menghadapi Lebaran," kata Supriyadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.