Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok: Ledakan Pipa Gas PGN Karena Tidak Ada Peta Bawah Tanah

Ahok mengaku pengaturan infrastruktur bawah tanah yang berada di Ibukota Jakarta sangatlah berantakan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Ahok: Ledakan Pipa Gas PGN Karena Tidak Ada Peta Bawah Tanah
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO

Laporan Wartawan Warta Kota, Bintang Pradewo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ledakan karena kebocoran gas Perusahaan Gas Negara (PGN) dan mengakibatkan kebakaran saat pembangunan pembetonan sisi trotoar Mass Rapid Transit (MRT) karena jalur infrastruktur bawah tanah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum tertata dengan baik. Kejadian kebocoran pipa gas itu diduga karena keteledoran kontraktor dalam pengerjaan MRT.
    
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan laporan resmi terkait kebocoran pipa gas PGN di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (17/7). Namun, dia menduga ada ketelodoran dari kontraktor dalam melakukan pekerjaan bawah tanah itu.
    
"Saya belum dapat laporan resmi, tapi saya duga bisa keteledoran kontraktor. Bisa juga peta pipa gas yang bermasalah. Peta pipa gasnya salah. Jadi peta posisi gasnya salah. Saya enggak tahu, makanya harus dilihat dari hasil penyidikan polisi," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (17/7/2014).
    
Ahok mengaku pengaturan infrastruktur bawah tanah yang berada di Ibukota Jakarta sangatlah berantakan. Dimana, banyak pipa gas, pipa PAM, dan kabel-kabel listrik yang tidak tertata dengan baik. Sehingga, ada ketakutan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam pengerjaan pembangunan infrastruktur. Hal ini dikarenakan tidak ada peta dalam infrastruktur bawah tanah.
    
"Memang enggak rapi, itu ada. Udah saya bilang tata ruang jadi kacau termasuk laut. Orang pasang pipa seenaknya kabel-kabel di got seenaknya. Kami enggak bisa tertibkan. Ini contoh kan? Kami mau bikin ducting di bawah takut mau gali di mana. Enggak ada petanya. Orang seenaknya gali terus. Mungkin beberapa puluh tahun lalu itu. Nah sekarang kami udah raba-raba," tuturnya.
    
Mantan Bupati Belitung Timur itu tidak memungkiri kalau kebocoran gas PGN karena pengerjaan proyek MRT. Hal ini menyebabkan ledakan dan semburan api dari pipa PGN yang tertanam di dalam tanah. "Memang lagi bangun MRT, memang mrt lagi dibangun kok. Persoalan itu apa karena keteledoran orang yang menggali, atau memang peta gasnya yang tidak sesuai. Memang bener. Itu bukan diduga memang lagi dikerjain MRT di bawah. Petanya yang salah apa orangnya yang salah," tuturnya.
    
Solusi jangka pendek yang akan dikerjakan oleh Pemprov DKI adalah segera melihat peta infrastruktur bawah tanah. Sehingga, kejadian serupa tidak akan terjadi lagi. Pasalnya, sebentar lagi, pemanfaatan ruang bawah tanah dan ruang udara akan dikerjakan oleh Pemprov DKI.
    
"Kami minimal mau buat pergub dulu. Kami mau manfaatin ruang udara dan bawah tanah untuk jadi duit dki kan? Termasuk reklamasi pulau kami lagi siapkan kok rencama detail tata ruangnya. Pesisir lagi disusun, termasuk tanah sama ruang udara. (kapan-red) Saya enggak tahu. Mereka lagi kejar. Lagi disusun sama mereka," pungkasnya.

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas