Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemkot Depok Periksa Kelaikan Bus dan Sopir H-3 Lebaran

"Pemeriksaan baru bisa H-3 lebaran karena sumber daya manusia tak cukup melakukan pendataan. Kami akui sering terlambat memeriksa kesehatan."

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pemkot Depok Periksa Kelaikan Bus dan Sopir H-3 Lebaran
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sejumlah sopir bus memeriksakan kesehatannya di Posko Kesehatan, Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Selasa (30/42013). Posko kesehatan yang didirikan oleh Jasa Marga ini bertjuan membatu para sopir agar tetap prima dalam menjalankan tugasnya. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Lies Karmawati mengaku tak bisa melakukan pemeriksaan kesehatan awak bus yang membawa pemudik H-7 lebaran, seperti imbauan dan permintaan DPRD Depok.

Menurut Lies, pemeriksaan kesehatan baru dapat dilakukan H-3 lebaran. Lies beralasan pihaknya memperkirakan saat itu baru bisa mengumpulkan tim pemeriksa yang akan melakukan tes kesehatan awak bus.

Ia menambahkan, tim pemeriksa baru bisa ditentukan setelah data awak bus dari Dishub Depok, diterimanya. Data awak bus yang membawa armada pemudik dipastikan baru dikirim pihak PO bus pada H-4 lebaran.

"Pemeriksaan baru bisa H-3 Lebaran karena sumber daya manusia yang dimiliki tak cukup melakukan pendataan. Kami akui sering terlambat memeriksa kesehatan. Tapi kami tetap peduli kesehatan awak bus dan akan dilakukan," papar Lies, Jumat (18/7/2014).

Lies berharap tahun ini Dishub Kota Depok segera memberikan data awak bus dan total jumlahnya, jika ingin pemeriksaan kesehatan awak bus dan pengecekan laik jalan kendaraannya dilakukan lebih cepat.

"Mereka juga butuh waktu untuk memberikan surat edaran mengenai pemeriksaan kesehatan kepada seluruh PO yang ada," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Pemeriksaan medis terhadap awak bus meliputi tekanan darah, pemeriksaan organ dalam yakni paru, jantung dan perut, serta yang paling utama adalah kesehatan mata. Semua itu untuk mengetahui kondisi kesehatan sopir secara menyeluruh.

"Jika dinyatakan tidak sehat maka sopir tidak akan kami ijinkan untuk membawa penumpang," ujar Lies.

Hasil pemeriksaan, awak bus dimungkinkan mendapat beberapa resep obat yang harus ditebus. Mereka diminta mengkonsumsi obat yang dimaksud agar kondisi kesehatan awak bus tetap terjaga dan stabil di balik kemudi.

Kepala Dinas Perhunungan Kota Depok Gandara Budiana mengatakan untuk pemeriksaan kelaikan bus Lebaran baru dilakukan pada H-3 Lebaran. Pada saat itulah arus mudik baru terasa meningkat. "Pada H-7 biasanya belum banyak bus berangkat," ujarnya.

Gandara menjelaskan pemeriksaan kelaikan bus dilakukan berbarengan dengan pemeriksaan kesehatan pengemudi. "Jika salah satu antara awak atau busnya tak sehat atau tidak layak, maka tidak akan diberangkatkan," ujar Gandara.

Pemeriksaan kelaikan armada pada H-3 diakui agak terlambat. Namun akan menjadi saat yang tepat dan signifikan dalam meminimalisir kecelakaan. Dari data sementara, ada 561 bus dari seluruh PO yang ada di Depok.

Sementara awak bus yang terdata adalah 135 orang yang termasuk sopir dan kondekturnya. "Data ini masih akan bertambah lagi," katanya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas