Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bully SMAN 9 Ciputat, Polisi Periksa Senior Korban

Kepolisian saat ini tengah menjadwalkan pemeriksaan pada para saksi terkait kasus bully di SMAN 9 Ciputat

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bully SMAN 9 Ciputat, Polisi Periksa Senior Korban
IST
ILUSTRASI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian saat ini tengah menjadwalkan pemeriksaan pada para saksi terkait kasus bully di SMAN 9 Ciputat, Tangsel yang dilakukan senior pada korban, berinisial CPN (16).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto mengatakan penyidik berencana memeriksa saksi-saksi yang berada di kelas tempat korban di-bully seniornya.

"Waktu kejadian kan ada banyak saksi, baik dari murid perempuan dan laki-laki. Kita akan panggil dari antara mereka. Nanti penyidik yang menentukan," ungkap Rikwanto, Senin (18/8/2014) di Mapolda Metro Jaya.

Diutarakan Rikwanto, nantinya penyidik yang akan menentukan siapa-siapa yang akan dipanggil. Pastinya mereka yang dipanggil yakni mereka yang saat ini dekat dengan korban.

"Yang dipanggil mereka yang dekat dengan korban, kebanyakan kan seniornya. Penyidik perlu pemetaan dulu, siapa yang ada di situ, kalau sudah dapat nama akan dipanggil," kata Rikwanto.

Untuk diketahui, keluarga dari CPN (16) siswi yang dibuli oleh kakak kelasnya di SMAN 9 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten melaporkan sang kakak kelas ke Polda Metro Jaya.

Saat melapor, CPN yang beramput panjang dan menggunakan kaos putih itu didampingi oleh ibundanya Jacklyn Saerang.

Berita Rekomendasi

Dalam laporan TBL 2878/VIII/2014/PMJ/Dit Reskrimum, sang ibunda Jacklyn melaporkan senior putrinya berinisial IAS, dan kawan-kawan.

IAS dan kawan-kawannya dilaporkan dengan kasus perbuatan cabul terhadap anak, sesuai Pasal 82 UU RI no 23 tentang Perlindungan Anak, jo Pasal 281 KUHP.

"Intinya saya minta keadilan untuk anak saya. Perbuatan seniornya itu sudah melanggar asusila. Baju anak saya sampai robek, terus dikasih tulisan tidak senonoh. Ada juga yang teriak, "cantik tapi rela bagi2". Itu kejadiannya di dekat ruang guru," tutur Jacklyn di Mapolda Metro Jaya.

Jacklyn menambahkan menurut sang senior, anaknya di bully karena pakaian sekolah yang dikenakan terlalu ketat.

"Katanya anak saya dibully karena baju seragamnya ketat. Padahal tidak. Anak saya kan mau cari ilmu disana, baru juga masuk 7 hari," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas