Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Syifa Cinta Buta pada Hafitd Awal Maut bagi Ade Sara

Ahmad Imam Al Hafitd alias Hafitd (19) seorang pemuda yang kadar emosi menggelora. Tempramental, pemarah. Cinta buta Syifa berujung maut Ade Sara.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Domu D. Ambarita
zoom-in Syifa Cinta Buta pada Hafitd Awal Maut bagi Ade Sara
WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU
Assyifa (kedua dari kiri) dan Hafitd (tengah) mengikuti rekonstruksi pembunuhan Ade Sara Angelina di Mapolda Metro Jaya, Kamis (3/4/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahmad Imam Al Hafitd (19) adalah seorang pemuda yang kadar emosi menggelora. Tempramental, pemarah. Kegeramannya sering ditumpahkan lewat media sosial. Bahkan ia kerap memarahi mantan pacar, almarhumah Ade Sara Angelina Suroto (19), dan Assyifa Ramadhani Sulaiman alias Syifa (19), kekasihnya.

Mengapa, Syifa cinta buta kepada Hafitd? Mengapa dia khawatir, Hafitd kembali lagi pada Ade Sara, perempuan yang dicemburuinya?

"(Assyifa) Pernah ditamparin. Hafitd memang galak, tapi Assyifanya tetap saja masih jalan sama dia," kata Genu (36), tetangga Syifa saat ditemui Tribunnews.com di kawasan Jatinegara, Jakarta Timurdi, Jumat (7/3/2014).

Sikap tak sopan Hafitd antara lain terlihat dari kerap memarkirkan kendaraannya sembarangan sehingga mengganggu akses jalan warga. Hafitd juga tidak pernah bertegur sapa dengan tetangga sekitar rumah kekasihnya itu.

"Boro-boro nyapa, senyum saja nggak. Kalau datang nyelonong aja," kata Genu. (Baca: Tiap Datang ke Rumah Assifa, Hafitd Kerap Parkir Sembarangan)

Syifa berasal dari kelaurga sederhana. Syifa adalah anak keempat dari enam bersudara. Ayahnya seorang honorer yang bekerja di kantor Samsat Jakarta Timur. Adapun ibunya berbisnis multilevel marketing produk kesehatan.

Kuasa hukum Assyifa Ramadhani, M Syafri Noer, mengungkapkan penculikan yang mengakibatkan kematian Ade Sara berawal dari persoalan hubungan asmara. Syifa cemburu pada Ade Sara lantaran pernah melihat status Facebook Ade Sara, masih menyebut nama Hafitd. Dia beranggapan, Hafitd, kekasihnya, masih menjalin hubungan dengan Ade Sara, sekalipun diakui Hafitd telah putus.

Berita Rekomendasi

"Seminggu sebelumnya, Syifa baca Twitter Ade Sara. Syifa komplain kepada Hafitd 'kok kamu masih ada hubungan dengan Ade?'," kata Syafri menirukan ucapan Syifa.

Hafitd dan Ade sempat pacara sejak 2012. Ade nekat menghabisi mantan kekasihnya itu karena dendam, selain cintanya diputus, Ade Sara pun belakangan enggan berkomunikasi lagi dengannya. Sementara itu, Assyifa, cemburu tersulut dan khawatir Hafitd kembali menjalin hubungan dengan Ade Sara. (Baca: Hafitd Berpacaran dengan Ade Sara Sejak Tahun 2012)

Tak ingin cintanya diragukan, Hafitd bermaksud membuktikan ia dan Ade memang sudah tidak ada hubungan apa-apa. Spontan, Hafitd melontarkan niatnya menculik Ade Sara. "Ya, udah, nanti saya cari orang culik dia," ucap Syafri, menirukan ucapan Hafitd.

Tapi kemudian Hafitd berubah pikiran. Dia memutuskan melakukan sendiri penculikan tersebut. "Kata Hafitd, 'ya sudah, gue sendiri yang ngelakuin'. Lalu, Syifa bilang, 'aku ikut' karena Syifa ingin meng-clear-kan masalah," ujar Syafri.

Setelah itu, Hafitd dan Syifa pun melakukan penculikan kepada Ade Sara dengan memilih waktu ketika Sara kursus Bahasa Jerman di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.

Di tengah perjalanan, sebenarnya Syifa berencana membatalkan niat penculikan, tetapi ditolak Hafitd. "Mau menuju tempat lesnya Sara, Syifa bilang 'udah batalin aja', lalu Hafitd bilang 'ah tanggung'," tutur Syafri.

Terjadilah penculikan. Ade Sara dibawa dari Stasiun Gondangdia an diajak masuk kan ke mobil Kia Visto milik Hafitd. Ade Sara dibunuh dan jenazahnya dibuang di Kilometer 41 Tol Bintara, Cikunir, Kota Bekasi, Rabu (5/3/2014). Kasus ini mulai disidangkan hari ini. (Baca: Siang Ini Sidang Perdana Pembunuhan Ade Sara di PN Jakpus)

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas