Tribunnews.com, JAKARTA - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar, ternyata berkomentar banyak terkait taman kota yang rusak kemarin.

Seperti diberitakan, taman kota di kawasan Jalan MH Thamrin (depan BI) - Medan Merdeka Barat banyak yang rusak akibat terinjak-injak massa kubu Prabowo-Hatta selama jalannya sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

Ia berharap adanya kesadaran bersama dalam memperbaiki taman yang rusak.

" Saya sih bukannya menuntut untuk ganti rugi. Cuma , apa salahnya sih kita bersama-sama, yuk perbaiki taman kita," kata Nandar saat dikonfirmasi  Jumat (22/8/2014).

Menurut Nandar kembali, dirinya mencoba berkomunikasi secara baik-baik, dengan pihak yang merusak taman (massa Prabowo) untuk bertanggung jawab bersama.

Lanjutnya, dirinya pun saat ini masih berupaya memperbaiki taman-taman yang rusak di Taman Bundaran Bank Indonesia, Jalan Merdeka Selatan, hingga menuju Istana.

"Jadi kami upayakan untuk berkomunikasi baik kepada yang bertanggung jawab terhadap kegiatan (aksi demo) dimaksud. Kita bicarakan kepada pihak mereka. Harapannya sih ya ibarat 'karena anak saya main di kerumahmu, rumahmu jadi kotor, jadi saya bersihin ya. Gitu pak," tutur Nandar halus.

Menurut Nandar, apabila yang merusak taman pun turut membantu mengupayakan perbaikan taman, maka akan jauh lebih cepat dan lebih baik. Hal demikian juga mengajak masyarakat banyak, untuk menjaga kelestarian taman.

"Ada pepatah sunda, herang caikna beunang laukna, artinya jernih airnya dapat ikannya. Jadi kalau kita jaga bersama-sama, akan dapat merasakan manfaatnya bersama-sama," canda Nandar.

Sebelumnya, akibat adanya aksi anarkisme yang dilakukan oleh massa pendukung Prabowo-Hatta, taman di sekitar median jalur hijau, taman Bundaran BI, di Merdeka Selatan, dan di depan Gedung Mahkamah Konstitusi, menjadi rusak. Kerusakan tersebut terjadi lantaran massa aksi menginjak-injak taman tersebut. (Panji Baskhara Ramadhan)