Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Atasi Macet di Jakarta, Kurangi Jumlah pintu Tol

Menurut dia, keadaan tersebut justru menciptakan banyak titik kemacetan yang justru menghilangkan fungsi jalan tol itu sendiri.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pengamat: Atasi Macet di Jakarta, Kurangi Jumlah pintu Tol
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Dua orang pekerja tengah membereskan pembatas jalan di Gerbang Tol Cileduk 1 jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) W2, Jakarta Selatan, Kamis (26/12/2013). Jalan tol JORR W2 yang menghubungkan Kebon Jeruk-Ulujami tersebut akan mulai beroperasi Jumat (27/12/2013), namun untuk sementara hanya bisa dilalui dari Kebon Jeruk hingga Cileduk, selebihnya menunggu pembebasan tanah ke arah Ulujami. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati masalah transportasi, Danang Parikesit, menilai saat ini sudah terlalu banyak pintu tol di Jakarta, baik di pintu masuk maupun keluar tol. Menurut dia, keadaan tersebut justru menciptakan banyak titik kemacetan yang justru menghilangkan fungsi jalan tol itu sendiri.

Danang berpendapat, fungsi jalan tol utamanya adalah mengakomodasi pengguna kendaraan yang hendak menempuh jarak jauh, bukan jarak dekat.\

"Harusnya tol di Jakarta itu konsepnya toll to toll. Jadi bukan mengakomodasi kendaraan keluar masuk tol di dalam kota karena keberadaan pintu tol di dalam kota itu hanya menyebabkan kemacetan di jalan-jalan sekitarnya," kata Danang kepada Kompas.com, Minggu (24/8/2014).

Menurut Danang, banyaknya pintu di jalan tol dalam kota merupakan biang kerok utama kemacetan pada jalan-jalan di sekitarnya, seperti Jalan S Parman dan Gatot Subroto.

"Kita sudah punya pengalaman di pintu tol Semanggi 1 dan Semanggi 2, yang bukannya menambah rasio jalan, tapi malah membuat kemacetan di sekitarnya," ujar guru besar Universitas Gadjah Mada itu.

Karena itu, ia menyarankan beberapa hal untuk mengatasi permasalahan tersebut, yakni pengurangan jumlah pintu tol. Penghapusan sistem penjualan tiket manual di pintu-pintu tol juga perlu untuk memperlancar arus kendaraan dalam tol.

"Cara selanjutnya untuk mengatasi kemacetan di pintu tol adalah penerapan sistem elektronik, seperti GTO (gerbang tol otomatis) yang ada saat ini," ujarnya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas