Teller Bank DKI Pucat Layani Pengantre KJP
Para pengantre sebagian ada yang masuk ke ruang teller dan sebagian besar lainnya berdiri menunggu antrean
Editor: Hendra Gunawan
![Teller Bank DKI Pucat Layani Pengantre KJP](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140910_124855_warga-antre-untuk-mencairkan-dana-bantuan-kjp.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - - Puluhan orangtua penerima dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) masih memenuhi sejumlah kantor kas Bank DKI di berbagai cabang di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Para orangtua ini mengaku sudah antre sejak pagi. Bahkan, ada pula yang antre sejak pukul 06.00, padahal, operasional bank baru dibuka sekitar pukul 08.30.
Di Bank DKI Cabang Kecamatan Kebon Jeruk misalnya, para pengantre sebagian ada yang masuk ke ruang teller dan sebagian besar lainnya berdiri menunggu antrean di luar kantor kas Bank DKI.
Bank yang terletak di sisi kanan Kantor Kecamatan Kebon Jeruk itu sudah sejak Senin melayani pencairan dana bantuan KJP milik murid-murid sekolah di Jakarta. Karena ukuran kantor bank yang terlampau besar, petugas teller yang berjaga pun hanya sebanyak tiga orang.
Ketiganya terdiri dari dua orang perempuan berkerudung merah, serta seorang petugas laki-laki berkemeja biru yang duduk di bangku tengah.
Semuanya nampak sibuk melayani para orangtua. Meski petugas teller perempuan berkerudung merah memulas bibirnya dengan warna merah cabai, namun tak membuat wajah putihnya nampak cerah. Justru, ia terlihat pucat dan serius melayani para orangtua.
Sesekali, bahkan perempuan berusia dua puluhan itu menengok ke pintu kaca yang dibaliknya terdapat puluhan orangtua lainnya yang menunggu untuk dilayani.
Perlahan dan seksama, ia melayani nasabahnya itu. Memeriksa buku tabungan, mencocokkan dengan slip penarikan, serta mencetak saldo buku tabungan dan terakhir, memberikan uang yang sekira berjumlah Rp 1 juta kepada sang nasabah.
Di dalam ruangan berukuran sekira 3x7 meter itu, duduk pula sekitar 30 orang nasabah yang mengantre untuk dilayani. Meski di dalam ruang teller terdapat banyak orang, namun tak terdengar suasana gaduh di dari luar ruangan. Sementara, di luar, para orangtua berharap bisa masuk ke dalam bank dan segera mencairkan dana KJP-nya. (Agus Setyo Wardani)