Bendung Katulampa Kering Kerontang
Batu dan beton pemecah arus yang biasanya tertutup air sungai, terlihat jelas.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Warta Kota, Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Hujan yang tidak turun sejak sepekan di wilayah Bogor membuat debit air sungai Ciliwung di mercu bendung Katulampa, Bogor Timur, Kota Bogor berada di titik nol.
Pantauan Wartakota, Jumat 19/9),aliran sungai Ciliwung di mercu bendung Katulampa yang mengarah ke Jakarta cukup kering. Batu dan beton pemecah arus yang biasanya tertutup air sungai, terlihat jelas.
Sejumlah warga memanfaatkan keringnya sungai Ciliwung untuk mengambil pasir dan batu serta memancing.
Demikian pula tumpukan sampah yang tersangkut diantara bebatuan dan beton. Untuk mengatur aliran sungai Ciliwung, petugas mercu bendung Katulampa menutup semua pintu bendung yang mengarah ke Jakarta.
"Karena debit airnya kecil, semua pintu bendung ditutup, agar air bisa mengalir ke kali Baru untuk pengairan sawah dan ke Istana Bogor warga," ujar Muhammad Alwan, di mercu bendung Katulampa, Jumat.
Alwan mengatakan, posisi nol mercung Bendung Katulampa sudah terjadi sejak dua hari lalu, tepatnya Rabu (17/9). Kondisi ini disebabkan hujan yang tidak turun di wilayah Bogor termasuk Puncak sejak sepekan ini.
"Anak sungai Ciliwung dari Puncak juga debitnya kecil, " ujarnya.
Menurut Alwan, jika hujan belum turun juga sepekan kedepan, dikhawatirkan debit sungai Ciliwung semakin kecil dan tidak bisa dialirkan untuk irigasi.
"Aliran ke kali Baru selama ini untuk keperluan irigasi persawahan, industri dan ke Istana Bogor," kata Alwan.