Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggul Terbesar di Dunia Ini yang Sedang Dipelajari Ahok

Saemangeum Sea Wall di Korea Selatan yang berlokasi di pantai barat daya semenanjung Korea merupakan tanggul terbesar di dunia

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Tanggul Terbesar di Dunia Ini yang Sedang Dipelajari Ahok
www.smgc.kr
Turap Saemangeum di Korea Selatan ini dikunjungi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Jumat (19/9/2014), menjelang pembukaan Asian Games XVII dan penandantanganan kesepakatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII. 

Tribunnews.com - Saemangeum Sea Wall di Korea Selatan yang berlokasi di pantai barat daya semenanjung Korea merupakan tanggul terbesar di dunia dengan panjang 33,9 kilometer. Tembok ini menghubungkan dua tanjung dan memisahkan Laut Kuning dan bekas muara Saemangeum.

Inilah tanggul yang ingin dijadikan contoh bagi pembangunan turap raksasa di teluk Jakarta. Dinding ini pula yang dikunjungi Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di sela kunjungannya ke Korea Selatan, pekan lalu.

Empat Tahun

Pada 1991, pemerintah Korea Selatan mengumumkan rencana pembangunan turap Saemangeum itu. Pelabuhan industri di daerah Gunsan, 270 kilometer di barat daya Seoul, menjadi lokasinya.

"Butuh dana sekitar 2 triliun won (untuk pembangunan), ditambah 220 miliar won untuk penguatan tanggul dan sekitar 1,31 triliun won untuk mengubah daerah pasang surut menjadi waduk dan tanah garapan yang subur," sebut siaran pers dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea, Senin (22/9/2014).

Dalam rupiah, total dana untuk turap raksasa Korea Selatan tersebut setara lebih dari Rp 40 triliun. Hasilnya adalah 400 kilometer persegi lahan pertanian dan waduk air tawar. Rampung dibangun pada 2006, turap ini memiliki tembok sepanjang 500 meter, yang dibuka bagi publik pada 27 April 2010. Panjang turap tersebut memecahkan rekor Afsluitdijk di Ijsselmeer, di Belanda.

Selain menyediakan lahan pertanian dan waduk, pembangunan tanggul itu pun mewujudkan areal baru untuk pemukiman, pusat penelitian, kawasan industri, kawasan pembangkit energi, wilayah ekologi, dan lahan multifungsi. Siaran pers KBRI itu menyebutkan pula rencana pemerintah Korea Selatan menjadikan lahan baru itu untuk salah satu atraksi wisata.

Berita Rekomendasi

Kunjungan Basuki

Basuki mengunjungi turap raksasa ini pada Jumat (19/9/2014), sebelum menghadiri pembukaan Asian Games XVII dan penandatanganan kesepakatan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games XVIII.

Dalam kunjungan itu, Basuki didampingi oleh Duta Besar ndonesia untuk Korea, John A Prasetio. Mereka disambut oleh Gubernur Bidang Politik Provinsi Jellabukdo, Lee Hyoung-Kyu, beserta perancang dan pengelola turap.

"Kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung proyek Saemangeum, untuk mendapat gambaran, penjelasan, dan kemungkinan pelaksanaan proyek yang sama di DKI Jakarta," kata siaran pers yang sama.

Proyek Saemangeum tersebut, pada awalnya disebut dirancang untuk memperluas wilayah pertanian padi bagi penyediaan pangan di masa mendatang. Namun, seiring perkembangan zaman dan terwujudnya swasembada pangan di Korea Selatan, peruntukan lahan Saemangeum juga menjadi kawasan industri, manufaktur, riset, energi, dan ekologi.

Dalam pertemuan itu, pengelola Saemangeum pun menyatakan bersedia membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait kawasan Teluk Jakarta, berdasarkan pengalaman dan teknologi yang dimiliki. Namun, Basuki disebut menjelaskan tentang beda kondisi dasar laut, tanah, dan hidrologi kawasan Saemangeum dan Jakarta.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas