Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seluk-beluk Bisnis Syahwat di Kamar Apartemen (2)

Keberadaan bisnis syahwat di apartemen Plus ini ternyata tak diketahui segelintir orang saja

Penulis: Abraham Utama
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Seluk-beluk Bisnis Syahwat di Kamar Apartemen (2)
NET

*Kapok Temui Pacar yang Tinggal di Apartemen
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan bisnis syahwat di apartemen Plus ini ternyata tak diketahui segelintir orang saja. Ratna (24), seorang karyawati agensi iklan, mulai mafhum dengan perdagangan seks di apartemennya itu dua bulan terakhir.

Ratna yang berambut lurus sebahu itu mengatakan, suatu kali ia pernah memperhatikan dua perempuan duduk di bangku yang terletak di belakang apartemen Plus, yang ia huni.

Semula tidak ada hal aneh. Namun belakangan dia merasa curiga, sebab belasan laki-laki dewasa silih-berganti menghampiri kedua perempuan itu.

"Ia terlihat pergi dengan pria yang sepertinya orang..." kata Ratna, sembari menyebut satu negara di kawasan Timur Tengah.

Sejam kemudian, perempuan itu kembali ke tempat duduk batu itu. Masih ada saja laki-laki yang mendekatinya.

 "Aneh. Ia kembali pergi bersama laki-laki yang berbeda," kata Ratna saat berbincang dengan Tribunnews.com.

Ratna mengungkapkan, kecurigaannya tadi bisa saja salah. Tapi, ia semakin yakin atas dugaan terhadap apa yang dilakukan kedua perempuan tadi setelah berpapasan dengan mereka di mini market di bawah tower unitnya. "Gue lihat mereka beli sabun sirih dan kondom," tutur Ratna, antusias.

BERITA REKOMENDASI

Lain lagi dengan Roni. Meski tidak tinggal di hunian yang menerapkan sistem pelayanan hotel ini, ia mendengar isu bisnis prostitusi tersebut dari kawan-kawannya. Pemuda berusia 27 tahun ini memang tidak pernah membuktikan sendiri kabar itu.

Namun, ia beranggapan, keberadaan jasa pemuas syahwat di apartemen adalah hal yang wajar.

Pengalaman tak mengenakkan pernah dialami Annisa. Saat mengunjungi pacarnya yang tinggal apartemen serupa. Kala itu, beberapa kelompok pria melemparkan pandangan nakal lelaki, dan Annisa menganggap kejadian itu sangat melecehkannya.

"Setelah kejadian itu, saya diberitahu di apartemen ini memang banyak pria hidung belang. Sejak itu saya nggak mau lagi datang ke sana," ujar Annisa, pegawai di salah satu kementerian.

bersambung..


Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas