Petugas KRL Ganteng: Saya Ingin Jadi Bagian dari Sejarah KA
"Bekerja di salah satu institusi pemerintahan merupakan salah satu keinginan saya. Kalau impian saya banyak," ujar Yudi.
Editor: Rendy Sadikin
![Petugas KRL Ganteng: Saya Ingin Jadi Bagian dari Sejarah KA](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20141008_162353_20141008_yudi-ramdhan_02.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Kereta Api Commuterline Jabodetabek, Yudi Ramdhan mengaku belum memiliki keinginan menduduki jabatan tertinggi lain di PT Kereta Api Commuter Line Jabodetabek.
Hai itu disampaikan Yudi ketika ditemui Tribunnews.com di dalam KRL dari Stasiun Jakarta Kota menuju Stasiun Juanda, Rabu (8/10/2014). Dia merasa kaget ketika fotonya tersebar di media sosial.
"Bekerja di salah satu institusi pemerintahan merupakan salah satu keinginan saya. Kalau impian saya banyak," ujar Yudi.
Pria yang baru bekerja tujuh bulan di KRL ini menilai, bekerja di suatu institusi pemerintahan, merupakan kesempatan besar dan impian hampir semua orang saat ini. Alhasil, dirinya pun langsung mengambil kesempatan yang tidak mungkin akan terjadi dua kali.
Lanjut Yudi, setiap orang ingin mendapatkan sesuatu pencapaian lebih. Namun, dia merasa menjadi petugas kereta api membuatnya banyak belajar tentang perkeretaapian dan bisa mendapatkan perubahan-perubahan yang membuat dirinya merasa tertantang.
"Saat ini saya hanya ingin menjadi bagian dari sejarah Kereta Api Indonesia yang baik dan bisa membantu orang. Itu dulu deh yang ingin saya capai," tutur Yudi.
Pria berkulit putih dan berparas tampan ini mengaku tidak butuh lama untuk dapat menyesuaikan diri bekerja KRL. Apalagi Yudi pernah bekerja sebagai presenter salah satu televisi di Jakarta KRL, sehingga membuat dia tidak mengalami hambatan ketika bekerja sebagai pemasaran.
"Kalau pengetahuan tentang kereta api memang butuh penyesuaian. Tapi kalo untuk marketing, dan cara berkomunikasi dengan orang, tidak ada masalah. Kebetulan saya pernah jadi presenter di televisi," urainya.