Ahok Memuji Sabam Sirait
Ahok memuji senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, sebagai guru politik yang selalu mengingatkannya untuk bekerja dengan bai
Editor: Rachmat Hidayat
![Ahok Memuji Sabam Sirait](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/foto-maruarar-sirait-dan-gubernur-dki-basuki-tjahaja-purnama_20141120_094628.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memuji senior PDI Perjuangan, Sabam Sirait, sebagai guru politik yang selalu mengingatkannya untuk bekerja dengan baik dan benar, menjaga kelakukannya agar tetap bersih dari korupsi.
Hal ini diungkapkan Ahok saat menghadiri acara syukuran atas pulihnya Sabam Sirait usai dirawat selama kurang lebih sebulan di RS Gleneagles, Singapura. Acara dilaksanakan di kediaman Sabam di Bintaro, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Sabtu (22/11/2014).
Ratusan tamu undangan lainnya juga hadir di acara itu.
"Pak Sabam itu seorang negarawan dan nasionalis sejati. Beliau itu mentor saya. Bagi saya, tak salahh menjadikan beliau mentor karena terbukti bisa menjaga nama baik, menjalankan tugas dengan baik, dan tetap bersih sampai masa tuanya," puji Ahok.
Menurutnya, wajar semua pihak mendoakan Sabam Sirait dan keluarganya. Ahok kemudian memuji buku Politik Suci Sabam Sirait.
"Buku Politik itu sucimenjadi acuan bagi siapapun yang mau masuk ke dalam dunia politik. Salah kalau menganggap politik itu terkait yang jorok-jorok. Pak Sabam sudah membuktikannya," ujarnya sumringah.
Sabam Sirait selama ini dikenal dekat dengan Ahok dan Joko Widodo, yang kini menjadi Presiden RI. Saat Jokowi-Ahok maju menjadi pasangan gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, keduanya kerap menyambangi kediaman Sabam.
Sabam dalam kesempatan itu kemudian berujar, ingat bagaimana Presiden Jokowi, saat itu masih Wali Kota Solo, juga Ahok, beberapa kali berdiskusi dengannya di rumahnya itu.
"Bicara soal Jokowi dan Ahok, eh sekarang Jokowi sudah jadi presiden. Ini si Ahok jadi gubernur," kata Sabam dengan raut wajah ceria.
Sabam terlihat sehat saat berbicara di hadapan ratusan tamu yang hadir di acara syukuran itu. Suaranya lantang, saat berteriak merdeka, salam khas partai yang ia ikut dirikan.
Ia berharap, semua pihak dapat memelihara nasionalisme dan mencintai bangsa dan negara. Saat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung di era Orde Baru, cerita Sabam, sempat mengunjungi Pulau Sabang di Aceh.
"Pulau itu mau dijual, Saudi Arabia mau beli. Saya datang ke sana. Saya bilang, ke gubernurnya, tak boleh dijual. Dan tak dijual sampai sekarang. Dan kalau sekarang PDI-P menang di situ, maka menurut saya itu wajar," katanya.