Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Istri Pollycarpus: Suami Saya Akan Pulang Dalam Minggu Ini

Hera menepis spekulasi Polly bersembunyi di rumahnya selain yang di Pamulang.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Istri Pollycarpus: Suami Saya Akan Pulang Dalam Minggu Ini
Tribunnews.com/Edwin Firdaus
Rumah Pollycarpus di Pamulang Permai Blok B No 1, Tangerang Selatan, Banten. 

TRIBUNNEWs.COM, TANGERANG SELATAN - Setelah menjalani hukuman sekitar 9 tahun, Pollycarpus menerima pembebasan bersyarat. Pada Jumat (28/11) lalu, Polly melangkah keluar dari balik tembok LP Sukamiskin, Bandung. Namun, hingga beberapa hari kemudian, Polly tak muncul di rumahnya.

Hera menepis spekulasi Polly bersembunyi di rumahnya selain yang di Pamulang. Hera mengaku hanya punya satu rumah yaitu yang ditempatinya. "Nggak ada lah, Mas. (Punya rumah lain) Uang dari mana? Bapak pasti pulang ke sini, bapak belum pulang karena sedang nostalgia bersama teman-teman SD-nya," tuturnya.

Menurut Hera, teman-teman Polly semasa SD adalah teman terdekatnya. Mereka kompak dan selalu memberikan dukungan moril ketika Polly dipenjara. "Teman SD-nya sangat kompak dan memiliki ikatan emosional yang tinggi dengan bapak," kata Hera. "Karena kompak, semuanya jadi orang," imbuh Hera.

Hera mengatakan bahwa Polly merupakan lulusan SD Pangudi Luhur. Namun dia tidak mau menjelaskan kotanya. Pada saat diperiksa di persidangan, Polly pernah menjelaskan bahwa dia lahir di Solo, menempuh pendidikan SD hingga SMA di Papua. Polly di Papua ikut kerabatnya sedangkan orangtuanya tinggal di Surabaya.

Hera memaklumi jika setelah keluar dari penjara, Polly memilih bertemu teman-teman semasa SD. Mereka berkumpul di sebuah tempat di Jakarta. "Adalah pokoknya di suatu tempat di Jakarta," ujar Hera yang sepertinya merahasiakan keberadaan Polly. "Saya tidak mau mengganggu," imbuhnya.

Hera tidak mempermasalahkan suaminya memilih berkumpul bersama teman-temannya. Menurut Hera, selama suaminya dipenjara, ia rutin menjenguk Polly. "Mungkin sudah bosan melihat saya, beda ceritanya kalau dengan teman SD-nya... ha-ha-ha," seloroh Hera.

Ketika ditanya kapan Polly pulang, Hera mengaku tidak tahu. Namun yang pasti menurut Hera, suaminya akan pulang dalam pekan ini. "Saya tidak tahu, tapi dalam minggu ini," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Hera mengaku, ia dan Polly memiliki ketertarikan pada kayu dan bambu. Karena itu, rumahnya didominasi elemen bambu dan kayu. "Saya dan bapak suka bambu dan kayu, jadi hiasan di rumah kami banyak yang menggunakan bahan-bahan tersebut," ujarnya.

Polly dan keluarganya tinggal di Perumahan Pamulang Permai. Mereka mendiami rumah di huk seluas sekitar 300 meter persegi tersebut sejak Desember 1989. Dinding luar rumah menggunakan bata ekspose sehingga menimbulkan kesan belum diplester. Sedangkan interior rumah kental oleh ornamen etnik berbahan bambu dan kayu.

Paling unik adalah tiga bingkai foto ukuran kertas A0 berbahan kayu bekas bantalan rel kereta api. "Pigura-pigura itu dari kayu bantalan rel kereta, Mas. Kayunya kuat dan antirayap," ujar Hera.

Benda unik lainnya adalah lesung yang diposisikan vertikal dan difungsikan sebagai lemari pajangan keramik. Kamar-kamar tidur anak, kata Hera, dilengkapi kamar tidur tingkat rancangan sendiri.

Sedangkan semua kamar mandi di rumah itu dihiasi ornamen batu alam. Hera mengaku merancang interior rumahnya tanpa panduan dan tidak mengacu ke satu daerah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas