Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Beberkan Penyebab Pasar Tradisional Belum Tuntas Dibenahi

Menyikapi Djarot yang mulai blusukan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ahok Beberkan Penyebab Pasar Tradisional Belum Tuntas Dibenahi
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di ruang kerjanya, Selasa (9/12/2014) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lambatnya pembenahan pasar tradisional di Jakarta disebabkan oleh banyaknya kontrak kerja sama dengan pihak swasta yang dibuat pemerintahan sebelumnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan saat dirinya bersama Jokowi memimpin Jakarta, pemerintahan DKI sebelumnya telah banyak menandatangi kontrak dengan pihak swasta.

"Banyak kerjasama dengan swasta. Kita putus nggak bisa. Begitu kita masuk, kontrak-kontrak swasta dikebut 2012 sebelum kami masuk banyak izin ke luar melimpah dan kita tidak bisa batalkan," ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Gedung Joeang 45 setelah acara diskusi "Teras Kita dengan Tema Sistem Transportasi Perkotaan" yang digelar Radio Sonora, Sabtu (13/12/2014).

Diberitakan sebelumnya, meskipun belum dilantik sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat sudah mulai belusukan ke pasar tradisional tepatnya Pasar Santa, Jakarta Selatan ditemani Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi.

Menyikapi Djarot yang mulai blusukan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik.

Memang harapan pria yang akrab disapa Ahok terhadap Djarot, seluruh pasar tradisional di DKI Jakarta bisa dibereskan.

"Saya berharap Pak Djarot bisa membereskan seluruh pasar tradisional, pasar Santa itu contoh anak-anak muda bisa mendapatkan kios murah, setahun hanya Rp 3,5 juta," katanya.

BERITA REKOMENDASI

Dikatakannya di Jakarta orang yang berdagang apa pun bisa kaya.

Tetapi untuk pemula tentu repot dikarenakan tidak punya lokasi. Sehingga Ahok ingi dibangun pasar rakyat agar sewanya bisa dibayar harian.

"Anak-anak muda ktreatif mau bangun apapun bisa, kalau ke mall suruh bayar setahun di muka dari mana modalnya? makanya kita potong harian. Siapa bisa sediakan tempat seperti itu, Pemda," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas