Bendungan Mas Yono Yang Kehilangan Fungsi
Namun perbaikan baru dimulai dua bulan lalu, dan belum rampung sampai Desember 2014.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Setahun lalu Bendungan Mas Yono di Desa Curug, Kecamatan Gunungsindur, Kabupaten Bogor, jebol. Namun perbaikan baru dimulai dua bulan lalu, dan belum rampung sampai Desember 2014.
Tapi tak ada yang berisik. Tak ada petani marah-marah karena lahan pertaniannya tak terairi. Tak ada pula petani protes karena lambatnya perbaikan.
Penjaga Bendungan Mas Yono, Arin (85), cuma tertawa. Dia yakin apabila bendungan itu jebol di tahun 1950an atau 1960an, mungkin banyak petani 'ngamuk'.
Sebab dulu Bendungan Mas Yono penggerak utama ekonomi di kawasan perbatasan Kabupaten Bogor dan Tangerang Selatan.
Bedungan itu mengairi 500 hektar sawah yang berada di bawah Desa Curug. Sebanyak 150 hektar sawah di Desa Pengasinan, 150 hektar sawah lainnya di Desa Rawakalong, dan 150 hektar lagi di Desa Pasar Jengkol. Lalu 50 hektar di Desa Curug.
Tapi sejak 1990an awal, lahan sawah mulai berubah jadi perumahan. Lalu di tahun 2014 nyaris seluruh sawah sudah berubah jadi perumahan. Sehingga tak perlu lagi ada yang diairi. Bendungan Mas Yono pun kehilangan fungsi aslinya.
Semenjak bendungan jebol, air tak lagi tertampung di Bendungan Mas Yono. Tapi langsung mengalir sampai ke Kali Angke di Jakarta. Inilah salah satu penyebab volume kali Angke meningkat di Januari 2014 lalu.
Sebab saat bendungan belum jebol, air yang mengalir di Kali Angke bisa dipecah jadi dua aliran. Sebagian dialirkan ke Kali Angke, lalu sebagian lagi ditampung di Bendungan Mas Yono, lalu dialirkan ke wilayah Tangerang.
Ketika Bendungan Mas Yono kehilangan fungsi utamanya, rupanya Arin juga kehilangan pekerjaan utamanya. Mengatur pengairan di sawah-sawah seperti di era 1950, 1960, 1970, dan 1980.
Di era 2000an Arin hanya membuka tutup bendungan ketika air sudah terlihat kotor. "Saya hanya membuka bendungan saat airnya kelihatan kotor saja," ujar Arin kepada Warta Kota.
Namun perhatian DKI Jakarta terhadap Bendungan Mas Yono membawa angin segar. Arin akan punya tugas baru, dan Bendungan Mas Yono pun fungsi baru.
Bendungan akan berfungsi memecah aliran Kali Angke, sehingga air yang mengali ke Jakarta akan lebih rendah volumenya. Lalu Arin akan punya tugas baru. Dia akan mulai menerima perintah dari Jakarta soal kapan harus membuka dan menutup bendungan.
"Saya rasa itu lebih baik. Biarkan bendungan ini punya arti lagi bagi masyarakat. Kalau dulu untuk petani, sekarang biar bendungan ini berarti untuk orang Jakarta. Mencegah mereka dari kebanjiran," ujar Arin bersemangat.