Lurah Susan Ingin Kepala Seksi Ada di Bawah
Kantor Lurah Gondangdia tidak terlalu luas. Ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kelurahan itu bahkan tidak memiliki ruangan yang besar.
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta — Pada Sabtu (3/1/2015) Lurah Gondangdia yang baru, Susan Jasmine Zulkifli, sedang merancang ulang dekorasi kantor barunya di Kantor Lurah Gondangdia. Pasalnya, kantor tersebut semula lebih terlihat seperti rumah.
Pantauan Kompas.com, Kantor Lurah Gondangdia tidak terlalu luas. Ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di kelurahan itu bahkan tidak memiliki ruangan yang besar. Kantor itu memiliki dua lantai.
Lantai pertama ditempati untuk ruang PTSP, ruang lurah, ruang sekretaris lurah, dan ruang wakil lurah, sedangkan staf PNS dan kepala seksi lain bertugas di lantai 2. Tidak ada ruangan yang bisa digunakan oleh kepala PTSP di lantai bawah.
Susan pun bertanya kepada Sekretaris Lurah Parsiyo mengenai meja kerja yang digunakan oleh kepala PTSP lainnya. "Ya mau enggak mau di atas Bu. Bareng sama staf lain," ujar Parsiyo.
"Ah enggak bisa. Dia harus di bawah. Gila lu taruh di atas. Taruh di bawah suruh kerja," ujar Susan.
Sebenarnya, reaksi Susan itu bukan ekspresi marah. Susan sendiri mengucapkannya sambil tertawa kecil. Namun, Susan tegas menyampaikan bahwa ia ingin kepala PTSP bertugas di lantai bawah. Pasalnya, hampir semua dokumen butuh ditandatangani oleh kepala PTSP. Kepala PTSP harus selalu stand by agar pelayanan masyarakat lebih cepat.
Selain mengatur meja kerja kepala PTSP, Susan juga mengatur meja kerja bagi kepala-kepala seksi. Atas instruksinya, pegawai harian lepas di Kelurahan Gondangdia menurunkan tiga meja besar yang biasa digunakan oleh kepala seksi di lantai dua. Susan menginginkan kepala seksi bekerja di lantai bawah, lantai yang sama dengan ruang kerjanya.
Bersama dengan PHL dan sekretaris lurah, Susan pun mendorong-dorong meja dan kursi bagi kepala seksi ke tempat yang ia inginkan. Tidak hanya itu, Susan juga mengatur kursi tunggu warga di ruang PTSP.
"Kepala seksi saya maunya di bawah yah. Masa nanti kalau saya ada perlu, saya harus teriak ke atas," ujar Susan.