TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Proses pembacaan berita acara pengeksekusian lahan Markas Komando Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) di RW 02, 03 dan 05, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara berlangsung ricuh pada Rabu (14/1/2015) pukul 10.30. Kericuhan terjadi saat beberapa petugas juru sita Pengadilan Negeri Jakarta Utara hendak memasuki lahan tersebut di Jalan Bukit Gading Raya.

Pantauan di lapangan, puluhan orang yang berasal dari kubu TNI AL langsung mengadang petugas juru sita PN Jakarta Utara. Bahkan, salah seorang juru sita bernama Rono mengalami luka lecet di lengan kiri, akibat terjatuh di jalanan saat terjadi bentrokan. Bukan hanya ditendang, tubuh Rono saat itu juga dipukul oleh massa menggunakan tangan kosong.

Beruntung Rono berhasil dievakuasi dari kerumunan massa menggunakan sepeda motor oleh polisi. Merasa belum puas, puluhan massa berpakaian sipil dan loreng langsung menyerbu barisan polisi. Massa yang saat itu dilengkapi bambu, kayu dan tongkat langsung menghardik petugas yang datang.

"Maju-maju, sini lu kalau berani biar gue abisin," ujar salah seorang bertubuh tambun dan mengenakan topeng di wajahnya.

Bukan hanya ucapan kasar yang keluar dari massa TNI AL, tapi terdengar beberapa kali dentuman meriam dan senapan laras panjang. Suara meriam itu pun membuat, anggota polisi dan wartawan berhamburan menyelamatkan diri. "Awas, bunyi meriam, lari," kata salah seorang warga di lokasi. (Fitriyandi Al Fajri)