Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Demi KJP Sang Anak, Septri Terobos Hujan Lebat

Ibu empat anak itu, pun nekat menerobos hujan lebat yang kala itu mengguyur di Kantor Kelurahan Pisangan Baru

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Demi KJP Sang Anak, Septri Terobos Hujan Lebat
Warta Kota/Mohamad Yusuf
Ilustrasi: Ratusan orangtua siswa mengantri untuk pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP), di Bank DKI KCP Otista, Jalan Otista, Cipinangcempedak, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (8/9/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Septri (40), terkejut ketika diberitahukan oleh pihak sekolah sang anak, bahwa hari ini, Selasa (20/1/2015) merupakan hari terakhir untuk mengurus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk pembuatan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Ibu empat anak itu, pun nekat menerobos hujan lebat yang kala itu mengguyur di Kantor Kelurahan Pisangan Baru, Makasar, Jakarta Timur.

Septri yang mengenakan kaos putih dan celana panjang hitam itu tiba sekitar pukul 13.10. Ia tampak berlari menuju ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Meskipun menggunakan payung, hujan lebat saat itu tetap membuat sekujur tubuh wanita yang tinggal di RT 07/04 Kelurahan Pisangan Baru itu, basah.

Namun, beruntung ia telah mengantisipasi hujan tersebut dengan memasukkan berkas persyaratan SKTM di dalam plastik dan tas.

Setibanya di PTSP, Septri langsung menyerahkan berbagai persyaratan. Seperti KK, fotocopy KTP, Surat Keterangan Tidak Mampu dari RT dan RW, serta surat rekomendasi dari Kepala Sekolah. Kurang lebih 20 menit, SKTM untuk keluarganya pun telah diterimanya.

"Saya baru dikasih tahu pihak sekolah kalau hari ini terakhir untuk mengurus SKTM KJP. Makanya saya langsung buru-buru ke sini buat mengurus. Meskipun hujan, saya terpaksa terobos. Daripada nanti anak saya nggak dapat KJP," kata Septri di Kantor Kelurahan Pisanganbaru, Selasa (20/1/2015).

Berita Rekomendasi

Menurut Septri, KJP tersebut diperuntukkan oleh anak bungsunya, Yulia (12), yang masih duduk di Kelas 1 SMPN 14 Jatinegara. Ia berharap mendapatkan dana KJP tersebut, agar tetap bisa membiaya putrinya itu bersekolah.

"Bapaknya cuma penjual sepatu keliling. Paling cuma dapat uang sehari Rp 30.000 sampai Rp 50.000. Sedangkan saya nggak bekerja," kata Septri.

Karena itu, ia sangat membutuhkan dana KJP tersebut, untuk keperluan sekolah anaknya. Untuk membeli seragam, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya.

"Dana KJP pasti sangat membantu keuangan kami. Karena untuk kebutuhan sehari-hari saja kami kekurangan," kata Septi.

Kurang SDM

Wali Kota Jakarta Timur, Bambang Musyawardhana, saat itu melakukan peninjauan PTSP di beberapa tempat, yaitu Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kayumanis, Palmeriam, dan Kecamatan Matraman. Menurut Bambang, pelayanan tersebut, sudah beroperasi maksimal.

"Memang permasalahannya, saat ini, hanya pada jumlah SDM. Karena belum sebanding dengan jumlah warga yang mengurus surat-surat di PTSP," kata Bambang.

Dengan memberdayakan PTSP tersebut, lanjutnya, sebagai upaya untuk memaksimalkan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. (Mohamad Yusuf)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas