Gandeng IPB dan LIPI, Pemkot Mendata Seluruh Pohon di Bogor
Dikatakannya Pemerintah Kota Bogor akan membuat basis data seperti yang dimiliki Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Pemerintah Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, menyiapkan basis data pohon yang ada di kota tersebut dengan menggandeng para ahli, sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya pohon tumbang.
"Kita menggandeng ahli dari Kebun Raya Bogor-LIPI dan IPB untuk melakukan pendataan pohon-pohon yang ada di seluruh Kota Bogor," kata Wali Kota Bogor, Bima Arya di Bogor, Minggu.
Dikatakannya Pemerintah Kota Bogor akan membuat basis data seperti yang dimiliki Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.
Data tersebut seperti nama dan jenis pohon, mulai dari klasifikasi, umur penanaman, kondisi serta sifat dari pohon tersebut.
"Seperti KTP, setiap pohon akan diberi kartu tanpa pohon," kata Bima.
Menurut dia, basis data pohon dilakukan untuk semua pohon yang di Kota Bogor, selain didata juga akan diperiksa kondisi kesehatannya menggunakan alat Sonic Tomografi yang dimiliki Fakultas Kehutanan IPB.
"Sudah ada MoU dengan LIPI dan IPB untuk melakukan verifikasi dan pendataan pohon-pohon di Kota Bogor," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk melakukan pendataan tersebut dengan memprioritaskan di kawasan yang terdapat banyak pohon.
Titik-titik prioritas tersebut yakni Jalan Padjajaran, Jalan Semeru, Jalan Ahmad Yani, Jalan Juanda, Jalan Dadali, dan Jalan Pemuda.
"Pendataan ini segera kita lakukan, dengan demikian memudahkan kita mengawasi dan merawat pohon-pohon yang ada di Kota Bogor," katanya.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor Irwan Riyanto mengatakan dari hasil identifikasi yang dilakukan terdapat 212 pohon rawan tumbang dari sekitar 14.275 pohon yang ada di Kota Bogor.
Ia mengatakan selama dua bulan terakhir DKP mengintensifkan pemangkasan dan penebangan terhadap pohon-pohon rawan tumbang.
"Kendala kita keterbatasan personel jadi tidak bisa cepat memangkas, satu pohon saja memerlukan waktu lebih dari lima jam," kata Irwan.