Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ahok Akui Banyak Jalan Berlubang Tak Diperbaiki

"Terus terang satu dua tahun itu banyak enggak dikerjakan. Makanya mulai ini baru kita kerjakan yang penting yang hot-mix itu di LKPP dia tambah."

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Y Gustaman
zoom-in Ahok Akui Banyak Jalan Berlubang Tak Diperbaiki
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Sejumlah pengendara menghindari jalan yang berlubang di Jalan Raden Ajeng Kartini, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (25/1/2015). Jalan berlubang merupakan salah satu faktor utama penyebab kecelakaan berlalu lintas yang dapat menimbulkan korban jiwa terlebih disaat malam hari. TRIBUNNEWS / JEPRIMA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku satu sampai dua tahun lalu banyak jalan rusak dan berlubang tidak diperbaiki, padahal sudah dianggarkan.

"Terus terang satu dua tahun itu banyak enggak dikerjakan. Makanya mulai ini baru kita kerjakan yang penting yang hot-mix itu di LKPP dia tambah. Sekarang ada 20 lebih AMP‎ (Asphalt Mixing Plant), cuma dia masukkan enam," ungkap Ahok di Balai Kota, Rabu (28/1/2015).

Ahok mengklaim dua tahun belakangan tak kunjung dikerjakan karena banyak oknum bermain dalam penanganan jalan rusak. Sehingga pekerjaannya tak kunjung usai.

"Permainan pasti ada dari PU dulu, makanya sudah dicopot-copotin. Ada yang sampai kasus kan. Dia melapor sudah dikerjakan, padahal enggak. Makanya kita enggak mau bayar," katanya.

Untuk penanganan jalan berlubang Ahok berencana menemui Dirjen Binamarga Kementerian PU. Bagaimana, banyak jalan nasional di Jakarta sehingga jalan rusak yang dikelola pemerintah pusat tidak bisa dikerjakan Pemprov DKI.

"Jadi kita mesti jelas kalau dia duitnya enggak cukup, lebih baik pakai uangnya untuk provinsi lain saja atau dia pakai enggak usah merata. Lebih baik jalan dijaga setahun. Kalau tidak bisa yang lain kami yang kerjakan," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Ahok tidak ingin pengerjaan jalan rusak setelah tiga bulan jalan yang lainnya rusak lagi sehingga orang berpikir yang dikerjakan pemerintah pusat merupakan jalan yang dikelola Pemprov DKI.

"Kayak Jalan Daan Mogot itu bukan jalan kami. Jadi lebih baik dibagi saja langsung," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas