Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kali Meluap, Jalan Condet Digenangi Air Berarus Deras

Aliran itu tak lain berasal dari luapan Kali Baru yang berada di dekat jalan tersebut.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Kali Meluap, Jalan Condet Digenangi Air Berarus Deras
Kompas.com
Seruas Jalan Raya Condet, Cililitan, Jakarta Timur, berubah menjadi sungai beraliran deras, Rabu (28/1/2015). Hal itu lantaran Kali Baru yang berdekatan dengan jalan tersebut meluap. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 50 meter ruas Jalan Raya Condet, dekat Pusat Grosir Cililitan (PGC), Jakarta Timur, berubah menjadi sungai beraliran deras pada Rabu (28/1/2015) malam. Aliran itu tak lain berasal dari luapan Kali Baru yang berada di dekat jalan tersebut.

Pantauan Kompas.com, aliran deras terjadi lantaran posisi Kali Baru berada lebih tinggi dari jalan. Ruas jalan tersebut pun menurun. Selain itu, volume luapan air kali juga besar. Akibatnya, kendaraan yang melintas jalanan tersebut mesti melambatkan kecepatannya.

Dari jalanan, air mengalir ke beberapa arah. Ada yang ke gorong-gorong tembus ke Sungai Ciliwung. Ada juga yang ke selokan rumah warga sekitar. Untungnya, air tak mengakibatkan banjir di permukiman sekitarnya. Ilham (38) tukang ojek yang mangkal di tepi jalan mengatakan, Kali Baru mulai meluap pukul 20.00 WIB.

"Tapi pertamanya kecil. Tiba-tiba, makin ke sini semakin deras airnya," ujar dia di lokasi banjir.

Luapan air itu terjadi lantaran hujan yang mengguyur wilayah hulu. Sementara, wilayah Condet hanya dilanda gerimis pada Rabu sore. Dia menyebutkan, tiap musim penghujan, kondisi tersebut biasa dialami warga sekitar. Namun, untuk musim penghujan tahun ini, luapan air kali ini adalah yang paling besar.

Ia berharap luapan ini adalah puncak banjir dan tidak ada lagi luapan air kali yang lebih besar.

Viktor (42) warga setempat mengatakan, penyebab luapan air kali tersebut lantaran terjadi penyempitan aliran dari Kali Baru ke gorong-gorong.

Berita Rekomendasi

"Tadinya Kali Baru ini mengalir ke Ciliwung melalui aliran. Tapi setelah PGC dibangun, aliran itu ditutup dan diganti gorong-gorong. Itu pun aliran Kali Baru enggak lagi dialiri ke Ciliwung, melainkan dipecah-pecah. Ada yang ke Kalimalang, ada yang ke saluran warga," ujar Viktor.

Kapasitas gorong-gorong dianggap tidak sebanding dengan volume air yang ada di Kali Baru. Tak hanya itu, serbuan sampah yang nyangkut di mulut gorong-gorong semakin memperlambat aliran air. Tidak heran air di Kali Baru mudah sekali meluap ke jalanan.

Viktor mengatakan, luapan air itu merugikan warga sekitar dan pengguna jalan raya. Bagi warga, akses menuju Jalan Condet terganggu lantaran adanya aliran air yang deras.

Sementara bagi pengguna jalan, aliran air itu menyebabkan aspal terkelupas dan akhirnya mengakibatkan jalan berlubang.(Fabian Januarius Kuwado)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas