66 Preman Tanjung Priok Digaruk
Petugas saat itu menemukan sejumlah orang yang membawa senjata tajam dan kedapatan menggunakan narkoba di Cafe Mawar
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebanyak 66 preman terjaring operasi yang digelar Polres Metro Jakarta Utara dengan sandi Operasi Bina Kusuma 2015' pada pada Sabtu (7/2) malam hingga Minggu (8/2/2015) dini hari. .
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Azhar Nugroho mengatakan operasi tersebut dilakukan mulai jam 22.00 WIB hingga pukul 01.30 WIB.
"Razia dan patroli ini dilakukan bersama jajaran Polsek. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap malam. Intensitas operasi pun kami tingkatkan pada malam minggu dengan mengerahkan 146 personil gabungan," ucap Azhar, Minggu (8/2/2015).
Operasi tersebut digelar di berbagai lokasi, antara lain Jalan Danau Sunter, Jalan Benyamin Sueb, Jalan RE Martadinata, Jalan Perintis Kemerdekaan, sekitar area Waduk Pluit & Teluk Intan, kawasan Terminal Tanjung Priok, Jalan Plumpang Semper, Jalan Kali Baru, dan Jalan Inspeksi Cakung Drain, Cilincing.
Salah satu lokasi terjaring operasi yakni di lokalisasi Rawa Malang (Jalan Inspeksi Kali Cakung Drain). Petugas saat itu menemukan sejumlah orang yang membawa senjata tajam dan kedapatan menggunakan narkoba di Cafe Mawar dan Cafe Dewi Samudera.
Barang Bukti yang berhasil disita polisi diantaranya satu unit sepeda motor yang sudah dibongkar, delapan senjata tajam berupa celurit dan pisau lipat, tiga ampel ganja, satu bungkus ganja seberat 27 gram, lima handphone, dua kaca spion mobil, dua unit kompresor, lima kaleng cat mobil, dan uang tunai sejumlah Rp 432.000.
"Kita berhasil mengamankan 66 orang, 8 orang diantaranya ditahan dengan berbagai tindak kejahatan seperti congkel spion, sajam, ranmor, narkoba, judi remi, sedangkan selebihnya yang melakukan pemalakan, parkir liar, dan pak ogah. Mereka juga akan kita lakukan pembinaan," ujar Azhar.
AY (35), salah satu pelaku yang melakukan pencurian kaca spion di Jalan Sunter Jaya mengaku mengincar mobil yang sedang diparkir di lokasi tersebut. Dirinya mengaku sudah setahun melakukan tindak kejahatan tersebut.
"Pokoknya selama gak ketahuan ya kita main kucing-kucingan sama tukang parkirnya," ujar AY yang diketahui warga di Kawasan Sunter.
Tak hanya itu, EM (42), pria yang kedapatan membawa satu paket ganja mengaku, mendapatkan benda haram tersebut dari seorang teman di kawasan Rorotan. Dirinya terpaksa menjadi pengedar sekaligus pemakai lantaran himpitan ekonomi.
"Saya hanya pakai untuk senang-senang disini doang pak," ujarnya saat digelandang polisi ke mobil tahanan.
Azhar pun menghimbau ke seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan segala hal yang berpotensi kriminal kepada anggota kepolisian terdekat. (Panji Baskhara Ramadhan)