Ahok: Presiden Minta Seluruh Pompa di Utara Tidak Dimatikan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan jawaban yang positif dari Presiden Joko Widodo
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mendapatkan jawaban yang positif dari Presiden Joko Widodo setelah ia menyampaikan musibah banjir yang melanda Jakarta, kemarin.
"Presiden akan bilang ke PLN (Perusahaan Listrik Negara, red), khusus pompa-pompa di Utara, tidak ada toleransi dimatikan," ujar Ahok di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/2/2015).
Ahok mengungkapkan, persoalan listrik mati lantaran terendam banjir itu dianggap Presiden adalah alasan lama, ketika Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya cerita ke Presiden, Presiden senyum-senyum saja. Saya bilang cerita itu sudah dua tahun lalu bilang terendam air, ini sudah lebih tinggi lagi, masih bilang terendam air, saya enggak tahu lagi lah," kata Ahok.
Ahok menjelaskan, seharusnya tidak boleh ada pemutusan listrik di sepanjang Jakarta Utara. Sebab, Ahok mengatakan dataran rendah ada di Jakarta Utara, yang permukaan tanahnya lebih rendah dari wilayah Jakarta selatan.
"Karena Jakarta itu yang tinggi di selatan, dia masuk ke utara. Utara ini semua di bawah muka laut. Aliran tengah sudah lumayan sempurna, 80, 90 dengan adanya Waduk Pluit," kata Ahok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.