Delapan Ton Raskin Disebar di Bekasi
Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyalurkan 8 ton beras untuk warga miskin (raskin) kepada 550 Kepala Keluarga
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Wartakota, Fitriyandi Al Fajri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa menyalurkan 8 ton beras untuk warga miskin (raskin) kepada 550 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Ciketingudik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jumat (27/2).
Dalam kesempatan itu, Khofifah menyatakan pemerintah memiliki stok raskin sebanyak 1,4 juta ton. Beras sebanyak itu untuk persediaan hingga Mei mendatang. Menurut Khofifah, harga beras di pasaran cenderung menurun hingga 60 persen ketika pemerintah menyalurkan raskin ke sejumlah daerah di Indonesia.
"Pemantauan kami penyaluran raskin mampu menurunkan gejolak harga beras di beberapa pasar yang naik berkisar Rp 2.000-Rp 3.000 per kg. Turunnya (harga) bisa mencapai 50 sampai 60 persen," ujar Khofifah.
Khofifah menjelaskan, secara keseluruhan penerima raskin di Indonesia mencapai 15,5 juta orang. Jumlah sebanyak itu berdasarkan catatan Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) pada tahun 2011. Untuk April, kata Khofifah, pihaknya akan memverifikasi dan memvalidasi data secara ulang.
"BPS (Badan Pusat Statistik) akan melakukan pendataan ulang dan Kemensos akan memverifikasi dan memvalidasi data tersebut," jelas Khofifah yang optimis pendataan akan selesai dalam kurun tiga bulan.
Dikatakan Khofifah, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun ini, alokasi dana pembelian raskin mencapai Rp 18,8 triliun. Satu keluarga, ujar Khofifah, menerima raskin sebanyak 15 kg per bulan.
Di beberapa kesempatan dalam menyalurkan raskin, Khofifah mengungkapkan, pemerintah sempat menemui kendala, seperti adanya banjir dan longsor atau faktor lainnya yang mampu menghambat transportasi ketika raskin itu disalurkan. Dari pengalaman itu, Khofifah berharap penyaluran raskin bisa dipercepat di setiap awal bulan.
"Saya mohon kepada masing-masing kepala daerah untuk segera menyampaikan SPA (Surat Perintah Alokasi) kepada kepala gudang distrik untuk segera mengambil alokasi raskinnya, agar segera didistribusikan kepada masyarakat penerima manfaat," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Direktur Pelayanan Publik Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik, Lely Pelita mengungkapkan, realisasi penyaluran raskin secara nasional mencapai 210.000 ton atau sebesar 45 persen dari alokasi untuk dua bulan. "Untuk penyaluran raskin di Bekasi sudah mencapai 65 persen," jelas Lely.