Polisi Kelabakan Atasi Begal Motor, Perlukah TNI Turun Tangan?
Aksi begal motor telah meresahkan masyarakat ibukota. Polisi pun telah menggelar razia di sejumlah titik memburu pelaku begal. TNI?
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Agung Budi Santoso
![Polisi Kelabakan Atasi Begal Motor, Perlukah TNI Turun Tangan?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seorang-pemuda-yang-diduga-adalah-anggota-begal-motor-dikeroyok-massa_20150224_105738.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi begal motor telah meresahkan masyarakat ibukota. Polisi pun telah menggelar razia di sejumlah titik memburu pelaku begal.
Anggota Komisi III DPR Arsul Sani menilai aparat TNI belum perlu diterjunkan mengatasi maraknya pembegalan. "Saya kira belum perlu kesatuan TNI turun secara langsung untuk mengatasi aksi-aksi begal," kata Arsul ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (1/3/2015).
Namun, kata Arsul, Anggota-anggota TNI yang tinggal di lingkungan masyarakat sekitar dapat ikut menjaga kamtibmas untuk mencegah aksi-aksi tersebut merembet ke lingkungannya. "Mereka sebagai warga masyarakat tentu perlu berkoordinasi dengan polisi, dan tidak bertindak sendiri-sendiri," kata Politisi PPP itu.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya telah memetakan komplotan penjahat yang melakukan pencurian dengan kekerasan yang menyasar para pengguna kendaraan bermotor di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Heru Pranoto mengatakan terdapat dua komplotan, yaitu kelompok Lampung dan kelompok Lokal.
Pemberian nama kelompok Lampung karena mayoritas pelaku berasal dari Lampung di Pulau Sumatera. Sementara kelompok lokal merupakan masyarakat dari sekitar Depok dan Bekasi. Terdapat ciri khas yang membedakan masing-masing komplotan tersebut. Perbedaan tersebut diketahui ketika pelaku berhadapan dengan korban.
"Berbeda ketika mereka dihadapkan dengan korban, korban melawan mereka baru melukai, kadang tanpa perlawanan sudah melukai," tutur Heru di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (27/2/2015).