Kapolda Metro Jaya: Depok Paling Tidak Aman!
Depok merupakan kawasan paling rawan karena daerah perbatasan di Jakarta dan masih gelap
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Tindakan kejahatan begal dan pencurian dengan kekerasan kerap terjadi di wilayah Jabodetabek dalam beberapa waktu belakangan ini. Oleh sebab itu, pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya melakukan operasi dan razia di beberapa wilayah yang dianggap rawan.
Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono saat kunjungannya ke Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2015) menuturkan wilayah Depok merupakan kawasan paling rawan tindak kriminal dan kejahatan. Pasalnya, sudah beberapa kasus pembegalan sepeda motor terjadi di Depok.
"Daerah rawan itu Tangerang Kabupaten, Jakarta Timur, Bekasi Kota, Kota Depok. Kalau wilayah Jakarta Selatan masih aman," kata Unggung yang disambut senyuman dari beberapa pejabat Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan.
Orang nomor satu di jajaran Polda Metro Jaya itu menuturkan Depok merupakan kawasan paling rawan karena daerah perbatasan di Jakarta dan masih gelap. Sehingga, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat untuk memerangi kasus kejahatan itu dan memasang alat penerangan jalan umum.
"Kalau Depok saya kunjungan sudah empat kali, sementara Polres Jakarta Selatan baru dua kali," selorohnya. Unggung menambahkan bahwa dalam hasil razia kepada toko spare part di Depok lebih banyak dibandingkan razia yang dilakukan di Jakarta Selatan.
Dia menambahkan, Minggu (1/2) kemarin, pihak kepolisian Polda Metro Jaya secara serentak melakukan razia. Beberapa wilayah seperti Depok, dan perbatasan Jakarta, Jagakarsa dan Lenteng Agung ditemukan potongan mesin blok motor yang sudah dikikir. "Kita menemukan potongan kendaraan motor. Ini merupakan tindakan kriminal. Kami ingin memutus mata rantai pemetik (pencuri), dan penadah," kata dia.
Operasi besar-besaran terus dilakukan Polda Metro Jaya agar kondisi Jakarta akan tetap aman. Sebanyak 750 personel kepolisian Polda Metro Jaya yang diperbantukan pengamanan dalam operasi dan razia yang digelar beberapa Polres dan Polsek.
"Kita akan patroli secara besar-besaran, saya kemarin sampai jam 2 di Tanggerang," kata kapolda
Dia juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan kepada pihak kepolisian bila menangkap pelaku begal atau tindak kejahatan lainnya.
"Kita akan terus pertebal pemeriksaan di setiap wilayah terutama di daerah luar Jakarta yang kerap menjadi lokasi pembegalan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat menuturkan bahwa kunjungan Kapolda Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono merupakan bentuk dukungan. Sehingga, aparat kepolisian bisa bekerja lebih baik mengamankan masyarakat.
"Beliau memberi support ke bawahan yang melaksanakn tugas, dan memberikan motivasi," kata dia.
Bahkan, kata dia, Kapolda Metro Jaya mengecek langsung hasil razia yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Selatan. Seperti melihat motor Yamaha Mio merah yang tidak memiliki surat-surat. Selain itu, blok-blok mesin yang sudah dikikir juga ikut dilihatnya.
"Pesannya yaitu seperti disampaikan beliau adalah ingin memutus rantai penjual, pembeli dan pelaku," kata dia.
Para penadah barang curian sepeda motor yang sudah dipreteli akan mendapatkan hukuman Pasal 480 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara. Saat ini, pihak kepolisian masih menyelidiki dan mendalami para pemilik toko onderdil yang terkena razia itu.
Ketika ditanya apakah penadah dan pemetik atau begal motor merupakan satu sindikat, dia menuturkan bahwa kalau tidak ada tempat penjualan maka tidak ada pembeli dan pelaku. Jadi itu, merupakan satu rangkaian.
"Kalau dilihat modus emang melakukan berempat, berdua. Itu mungkin satu kelompok kecil. Kelompok besarnya belum terungkap," kata dia. (Junianto Hamonangan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.