Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dasril, Korban Dugaan Malapraktik Kangen Main Futsal

Dasril Ramadhan (15), remaja yang menjadi korban dugaan malapraktik hingga tak bisa berjalan mengaku kangen main futsal.

Editor: Sanusi
zoom-in Dasril, Korban Dugaan Malapraktik Kangen Main Futsal
Wartakota/Banu Adikara
Dasril Ramadhan (15) tergolek lemah di rumahnya. Sudah hampir setahun dia tidak bisa berjalan. Diduga ia korban malapraktik. 

Laporan Wartawan Wartakota, Banu Adikara

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dasril Ramadhan (15), remaja yang menjadi korban dugaan malapraktik hingga tak bisa berjalan mengaku kangen main futsal.

"Kangen banget bisa main lagi sama teman-teman. Kangen banget bisa main futsal lagi seperti dulu sebelum kaki saya jadi begini. Saya mau segera sembuh," katanya.

Begitu kalimat yang terlontar dari mulut Dasril Ramadhan (15), remaja kelas 2 SMA yang kini hanya bisa terbaring tak berdaya di atas kasur setelah menjadi korban dugaan malapraktik operasi RS Siloam Karawaci pada Mei 2014 lalu.

Operasi patah tulang paha yang seharusnya bisa ditangani cepat, ternyata malah berujung petaka. Kaki Dasril malah membusuk. (Baca Juga: Keputusan Dasril Cabut Gugatan Malapraktik Disambut Baik Siloam)

Ditemui di kediamannya, di Jalan Adi Sucipto no. 39, Kelurahan Blendung, Batuceper, Kota Tangerang, pada Senin (9/3/2015) siang, Dasril tampak terbaring tanpa busana.

Memasuki bulan kesembilan setelah insiden dugaan malapraktik itu, kondisi kaki Dasril tampak memprihatinkan. Bagian betis hingga mata kakinya nampak dibalut perban putih.

Berita Rekomendasi

Samar-samar, terlihat bahwa bagian kaki Dasril membusuk dan bernanah, berwarna hitam keunguan. Telapak kaki Dasril juga sudah menghitam, disertai luka melepuh layaknya kulit terkena api.

Pergerakan Dasril sangat terbatas akibat adanya sebuah besi yang menyangga kaki kanannya. Besi tersebut memiliki empat tangkai kecil lain yang sudah menembus masuk ke dalam daging kaki Dasril.

Besi itu ditopang oleh batang kayu horizontal yang melintangi kasur tempat Dasril terbaring. "Katanya sih ini buat nyambungin tulang. Nggak tahu bener atau nggak," kata Dasril polos.

Dasril menuturkan, petaka ini menimpanya saat dirinya menjadi korban kecelakaan lalu lintas di Jalan Benteng Betawi, Poris, Kota Tangerang.

"Saya lagi naik motor, tau-tau kesenggol motor lain. Saya jatuh, lalu paha kanan saya kelindas mobil belakang," katanya.

Dasril pun dibawa ke RS Siloam Karawaci. "Pas dioperasi sampai selesai saya bener-bener nggak ngerasain apa-apa. Tahu-tahu udah begini aja kondisi kaki saya. Sekarang juga sama sekali nggak ada rasa sakit," katanya.

Sebelumnya, Dasril Ramadhan (15) sudah hampir setahun tidak bisa berjalan. Dasril diduga kuat menjadi korban malapraktik operasi RS Siloam.

"Kaki kanannya sampai sekarang tidak berfungsi. Ini sudah sejak Mei 2014 tahun lalu. Anak saya hanya bisa baringan di kasur dan bergerak dengan kursi roda," ujar Achmad Haris, ayah Dasril saat ditemui di Pengadilan Negeri Tangerang.

Haris menjelaskan, kasus ini bermula saat Dasril mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan tulang paha kanannya patah pada bulan Mei tahun lalu.

Oleh keluarga, Dasril dibawa ke RS Siloam Karawaci untuk dioperasi. "Pilihannya saat itu adalah mau dioperasi atau diamputasi. Kami tentu pilih jalan terbaik, yakni dioperasi," katanya.

Namun bukannya membaik, kondisi kaki kanan Dasril malah memburuk. Kakinya melepuh cukup parah hingga.

Pihak keluarga pun akhirnya membawa pulang paksa Dasril dari rumah sakit, sebelum melayangkan gugatan.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas