Buya Syafii: Kisruh Anggaran Siluman DKI, Sikap Partai Mengecewakan
"Ahok sosok pemimpin petarung yang mungkin sudah putus urat takutnya," ujar Buya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kegigihan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) memperjuangkan sistem e-budgeting untuk APBD DKI 2015 terus menuai simpati dan dukungan banyak kalangan, terutama para tokoh dan pegiat anti korupsi.
Ketua Tim Independen Buya Syafii Maarif pun angkat bicara.
"Saya ikuti sepak terjang Ahok ini meskipun belum kenal secara pribadi, dia sosok pemimpin petarung yang mungkin sudah putus urat takutnya," ujar Buya Syafii, Ahad, (22/3/2015).
Menurutnya urusan membela duit rakyat Ahok tak kepalang tanggung pasang badan meski harus dikeroyok partai-partai di DPRD.
"Saya rasa dia bersikap ngotot untuk hal sangat prinsipil yang selama ini nyaris tak tersentuh, memberantas permainan kotor dan kongkalingkong dalam penyusunan anggaran. Ini sudah jadi borok lama di Republik ini," ujarnya.
Menurut Buya, justru sangat mengecewakan sikap lembek partai-partai yang terlihat menjadi sumber masalahnya.
Kebanyakan pimpinan partai PDIP, PKS, Gerindra, PPP, Hanura, Demokrat, Golkar dan PKB justru bersikap mendua.
"Mereka menolak isu anggaran siluman tetapi mendukung atau tidak menarik diri dari Hak Angket. Padahal, Ahok diangket karena jelas menolak anggaran siluman itu," ujar mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.