Isak Tangis Warnai Pemakaman Juragan Beras Korban Begal
Keluarga dan kerabat Mamat Syurochmat (55) korban tindak kekerasan dengan pencurian (curas), tak kuat menahan tangis saat jenazah dimasukkan ke kubur
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keluarga dan kerabat Mamat Syurochmat (55) korban tindak kekerasan dengan pencurian (curas), tak kuat menahan tangis saat jenazah dimasukkan ke liang lahat.
Warga Jalan Belly Kampung Asem 7, RT 011/09 Kelurahan Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur itu dimakamkan di TPU Pondok Rangon sekitar pukul 09.30 WIB pagi ini, Minggu (22/3/2015).
Pantauan Tribunnews.com, sejumlah kerabat yang mengenal korban datang ke pemakaman. Almarhum meninggalkan 1 orang istri bernama Nining berusia 35 tahun dan 3 orang anak yaitu Any Setiani (26), Dony Rachmat Setiady (25), dan Nia Rachmawati (14).
"Jujur saya sangat terkejut dengan kejadian ini, saat itu saya sedang dalam perjalanan, tiba-tiba orang rumah telpon dan bicara jika bapak tewas di tembak perampok, saya langsung mengarah ke RS Polri," kata menantu korban, Dwi Guntoro.
Diketahui dalam musibah yang menimpa juragan beras tersebut terjadi pada Sabtu sekitar pukul 18.30 WIB. Kala itu, Rahmat yang sedang berkendara sendiri tiba-tiba dipepet oleh 4 orang yang mengendarai 2 sepeda motor berbeda. di ruas Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur
Para pelaku lalu melepaskan peluru 2 kali ke Rahmat. Tak hanya itu, pelaku juga membacok dengan senjata tajam. Akibatnya, Rahmat mengalami luka tembak dan bacok di tubuhnya.
"Korban mengalami luka tembak pada pinggang kiri dan luka bacok pada lengan kiri dan meninggal dunia," kata Kapolsek Ciracas Kompol Djitu Martono.
Jenazah Warga Jalan Beli RT 011/09 Cijantung Pasar Rebo, Jakarta timur itu akhirnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diotopsi menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi kini tengah memburu pelaku.