Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Suami Empi Diperiksa

Beberapa barang bukti seperti buku tamu, alat kontrasepsi yang berisi sperma, serta keterangan teman korban sudah diperiksa

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mantan Suami Empi Diperiksa
facebook
Duedue Alfi Sahrin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hingga kini, Selasa (14/4/2015), pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan belum bisa mengungkap pembunuhan ‎Deudeuh Alfi Syahrin yang ditemuk‎an tewas di kamar kosnya, Jalan Tebet Utara nomor 15 C RT 07 RW 10, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/4) lalu.

Padahal, beberapa barang bukti seperti buku tamu, alat kontrasepsi yang berisi sperma, serta keterangan dari teman korban sudah diperiksa pihak kepolisian.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Latuheru mengungkapkan bahwa sudah 7 orang saksi diperiksa oleh pihak kepolisian.

Para saksi hanya sekitar teman kos dan lingkungan di sekitar korban.

"Untuk mantan suami korban saat ini sedang dilakukan pemeriksaan," kata Audie di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/4).

Dia mengutarakan bahwa setiap informasi sangat berharga bagi pihak kepolisian untuk mengungkap kasus pembunuhan itu.

Oleh sebab itu, dia meminta teman korban atau tetangga yang mengetahui kejadian itu harus melaporkannya ke polisi.

Berita Rekomendasi

"Untuk mengerucut ke satu orang pelaku belum tentu. Masih terus kita dalami," ungkapnya.

Untuk indikasi ‎soal prostitusi onlinesoal pembunuhan itu, Audie membantahnya.

Menurutnya, pihak kepolisian masih terus mendalami motif dari pelaku saat melakukan aksi pembunuhan itu.

"Tamu-tamu yang ada di buku tamu bukan pelaku. Masih mendalami berbagai kemungkinan," ucapnya.

Korban dicekik
Kepala Unit Reserse Kriminal Umum Polres Jakarta Selatan, AKP Aldo menuturkan berdasarkan hasil visum RSCM korban meninggal karena ada pukulan benda tumpul di bagian leher. Selain itu, ada jeritan kabel catokan rambut.

"Kalau dari tampilan fisik, korban tewas karena ada jeratan benda tumpul di lehernya," ucapnya.

Suasana seram
Seperti diberitakan sebelumnya, suasana kesunyian dan ketegangan sangat terasa di lorong-lorong Boarding House atau tempat kos-kosan wanita cantik yang ditemuk‎an tewas di kamar kosnya, Jalan Tebet Utara nomor 15 C RT 07 RW 10, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/4) pukul 19.00‎. Berbagai misteri dan tanda tanya ‎bermunculan atas kepergian janda beranak satu itu dikalangan teman-teman kosannya.

Bangunan dengan tiga lantai terlihat sangat sepi. Pintu-pintu kos yang ada sebanyak ‎27 kamar terpantau tertutup dan seperti acuh dengan kejadian pembunuhan itu. Pemilik kos dan penjaga kos tidak ada di rumah yang mempunyai background berwarna merah dan abu-abu.

Salah seorang teman korban yang tinggal di depan kamar korban, Aurel (24) mengaku hingga saat ini dirinya masih kepikiran dengan pembunuhan itu. Pasalnya, sudah hampir 6 bulan dia tidak melakukan komunikasi dengan korban karena sesuatu pertikaian. Namun, kini Deuhdeuh Alfi Sahrin (29) telah tiada dan ‎menimbulkan misteri.

"Semenjak penemuan Mpi (panggilan akrab korban-red), saya ‎tidak bisa tidur," kata wanita yang mempunyai rambut berwarna pirang itu di kamar kosnya nomor 29.

Wanita yang sudah tiga tahun tinggal di kos-kosan itu, mengatakan bahwa setiap malam, di pojok kamarnya yang berukuran sekitar 5 meter x 5 meter selalu terdengar suara korban. Kata-kata maaf yang terdengar di pojok kanan kamar kos Aurel.

"Saya sendiri sekarang masih merinding kalau inget peristiwa penemuan mayat Empi. Kalau di pojok kamar saya selalu ada suara-suara minta maaf kepada dirinya," tuturnya.

Selama tinggal di Tebet Utara, teman korban hanya dirinya dan beberapa tetangga kos lainnya. Sebelum penemuan mayat, dia sempat mendengar suara seperti ada keributan di kamar kos korban. Namun, karena tidak ingin mengganggu privasi korban maka, Aurel hanya diam saja.

"Saya sudah marahan sama Mpi dan tidak bertegur sapa selama enam bulan. Makannya saya tidak terlalu memperhatikan suara keributan itu," kata dia.

Akibat kejadian itu, Aurel berencana pindah dari kos-kosan yang mempunyai tarif sewa sebulan sebesar Rp 2,5 juta. Pasalnya, dia mengaku takut kalau pelaku mengincar dirinya. Hal ini dikarenakan korban dikenal suka curhat dengan dirinya.

"Saya berencana pindah kos. Ngeri kalau disini. Selain ada suara minta maaf, takutnya pelaku ngincar saya karena kenal Mpi," ucapnya.‎(

Tags:
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas