Rio: Dia Sudah Melayani Pria Lain Sebelum Saya, Mungkin Dia Lelah
Perkenalan keduanya berawal dari media sosial, twitter.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Muhammad Prio Santoso (24 tahun) mengungkapkan motif membunuh Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Empi.
Salah satu motif yang menjadi alasan melakukan pembunuhan diduga karena kecewa tidak dilayani secara maksimal di ranjang.
Perkenalan keduanya berawal dari media sosial, twitter.
BACA: Habis Ujian Nasional, Pelajar Mesum di Hotel
Rio yang mempunyai akun twitter @santoso06yoyo merupakan salah satu follower dari akun twitter milik Deudeuh, yaitu @tatta_chubby.
Rio pertama kali berkicau di akun twitter tersebut pada 10 Maret 2015.
Jalinan komunikasi itu sebatas penawaran untuk memakai jasa dari Deudeuh yang berprofesi sebagai wanita pekerja seks komersial (PSK).
Menurut pengakuan pelaku, kepada aparat kepolisian pelaku sudah memakai jasa korban sebanyak dua kali. Pertemuan pertama itu terjadi pada 2 April 2015.
“Waktu pertama kali main, saya disuruh cepat-cepat 'keluar'. Saya disuruh cepat-cepat 'keluar' karena saya klien terakhirnya. Dia sudah melayani pria lain sebelum saya, mungkin dia lelah. Saya baru pertama kali main sama cewek begitu, sebelumnya tidak pernah,” kata Rio di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/4).
BACA JUGA: Liputan Khusus Menyibak Prostitusi Online di Media Sosial
Meskipun kurang puas, namun dia memberikan testimoni. Testimoni yang dimaksud adalah testimoni atas pelayanan Tata pada kencan pertama. Melalui pesan singkat, Rio mengucapkan terimakasihnya kepada Tata. Kemudian, Rio menjadwalkan kembali bertemu dengan Tata pada Jumat (10/4) lalu.
Pertemuan kedua itu menjadi pertemuan mereka untuk yang terakhir kalinya karena berakhir petaka bagi Tata. Di pertemuan di tempat kos di kawasan Tebet, Rio kembali dikecewakan karena korban tidak ingin melayani lebih lama.
Selain itu, Rio juga mengaku kesal dan emosi atas perkataan Tata yang menyinggung sekaligus menghinanya. "Dia bilang, 'badan lu bau banget, bikin gue pengen pingsan. Lu tuh item, dekil, lengket, kucel, hidup lagi'. Dia bilang gitu sambil jutek," ujarnya.
Dia membunuh karena tersinggung dengan pernyataan korban yang menyebut dirinya bau badan saat berhubungan intim. Dia merasa tersinggug dan langsung mencekik leher korban. Korban melakukan perlawanan dan sempat mengigit jari kanan bagian tengah pelaku.